Tribun Bandar Lampung

Satu Tahun Pasca Tsunami, Warga Pulau Pasaran Minta Pelebaran Jembatan

Saat musibah terjadi jembatan dengan lebar 1.5 meter dan satu-satunya akses keluar masuk pulau goyang dan berbunyi.

Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Ahmad
Satu Tahun Pasca Tsunami, Warga Pulau Pasaran Minta Pelebaran Jembatan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Said tokoh masyarakat yang juga ketua RT 09 Kelurahan Kota Karang Pulau Pasaran berharap Pemerintah melakukan pelebaran jembatan menuju pulau setempat.

"Kami hanya ingin keselamatan tatkala bencana ada. Tetep jalur akses evakuasi diperlebar kami harapkan. Saya berharap kepada Pemda dan Pusat," katanya, Minggu kemarin.

Saat musibah terjadi jembatan dengan lebar 1.5 meter dan satu-satunya akses keluar masuk pulau goyang dan berbunyi. 

"Kalau krakatau batuk batuk terus kita ga tenang. Ga bisa dibayangkan. Jembatan sampe bunyi," ungkapnya. 

Pada tanggal 22 Desember 2019 ini merupakan tepat satu tahun tsunami Selat Sunda yang menimpa Lampung dan Banten. 

BERITA FOTO - Pagar Jembatan Pulau Pasaran Mulai Alami Kerusakan

Pulau Pasaran merupakan salah satu tempat yang terdampak tsunami 2018 silam. Letaknya sekitar 10 kilometer dari pusat kota dan berada ditengah laut. 

Said mengungkapkan syukur karena warga Pulau Pasaran selamat dari musibah tersebut. 

"Hari ini setahun tepat hadiah dari Tuhan kita selamat. Teguran sudah pasti. Tuhan sayang hamba Nya supaya sadar," sambungnya. 

Pantauan Tribunlampung.co.id jembatan yang menjadi akses warga Pulau Pasaran bergelombang dan sempit sehingga hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Didapuk Jadi Paskibra Upacara Hari Ibu, Istri Kadis PU Belajar Lagi Baris Berbaris

Ditambah lagi dengan pembatas jembatan yang sudah mulai rusak dan membahayakan pengendara. 

Saat terjadi bencana jembatan tersebutlah satu-satunya akses evakuasi bagi warga setempat.

Banyak Warga Punya Mobil

Warga Pulau Pasaran, Bandar Lampung mengeluhkan kondisi jembatan yang belum tersentuh perbaikan sejak 2011 silam.

Padahal, jembatan sepanjang 100 meter ini kondisinya makin memprihatinkan.

"Lihat sendiri bentuknya seperti apa. Pagar pembatas ada yang ambles. Dulu lantainya sampai jebol," ujar Ketua RT 09 Pulau Pasaran Said, Minggu (22/12/2019).

Said mengatakan, jembatan itu sudah beberapa kali mengalami kerusakan.

Namun belum sekalipun ada perhatian dari pemerintah.

VIDEO Ribuan Emak-emak Mengikuti Upacara Peringatan Hari Ibu Pakai Kebaya Sulam Usus

Setiap ada kerusakan, terang Said, warga melakukan perbaikan secara gotong royong.

Selain perlu direnovasi, warga juga meminta jembatan diperlebar lagi.

Pasalnya, jembatan itu hanya dapat dilalui sepeda motor.

Bahkan saat pengendara motor berpapasan dengan bentor (becak motor), salah satu harus mengalah.

"Kami berharap mobil bisa masuk ke sini. Jadi kalau mau kirim ikan teri sekali angkut bisa banyak. Kalau seperti ini ya harus bolak-balik bentor angkutnya," papar Said.

Menurut Said, mayoritas penduduk Pulau Pasaran merupakan kalangan menengah ke atas.

Tak sedikit yang memiliki mobil pribadi.

Namun karena terbatasnya akses jalan, mobil tersebut dititipkan di seberang.

"Sudah sering kami usul ke pihak kelurahan. Tapi selalu terkendala dana. Harapan kami tidak muluk-muluk. Dengan adanya jalan yang lebih lebar, tentunya akan memudahkan kami mengungsi ke darat saat terjadi bencana," jelasnya.

Kartama (44), warga RT 09, mengatakan, hanya ada satu jalan dari Pulau Pasaran menuju Telukbetung.

Hal itu berbahaya apabila terjadi bencana.

Terlebih Gunung Anak Krakatau (GAK) dapat kapan saja memuntahkan erupsi.

Pengalaman satu tahun lalu, lanjut Kartama, ada ratusan warga Pulau Pasaran kesulitan menyeberang lantaran jembatan penghubung sudah terendam air.

"Ada yang duluan ngungsi lewat darat. Sebagian lagi pake kapal karena jembatan sudah tertutup,"  katanya.

Beruntung, tsunami yang menerjang Banten dan Pesisir Lampung satu tahun silam tidak memakan korban jiwa dari Pulau Pasaran.

Lokasi Wisata di Lampung - Memanjakan Mata di Pulau Pasaran, Mengintip Pengolahan Teri Asin

"Kami harapkan perhatian pemerintah untuk memperbaiki jembatan," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi Ulzikri)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved