Tribun Bandar Lampung
7 Ribu Lebih Guru Honorer di Bandar Lampung Terima Insentif 6 Bulanan Rp 1,3 Juta
Sebanyak 7.013 guru honor menerima insentif 6 bulanan sebesar Rp 1,3 juta. Pembagian insentif dilakukan di Gedung Semergou Pemkot Bandar Lampung.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Ia pernah menjadi menjadi guru honorer di daerahnya seusai menamatkan kuliah di Fakultas Ilmu Pendidikan Keguruan Universitas Lampung (Unila).
"Jadi saya pulang kampung setelah tamat kuliah. Saya jadi guru honorer akhir tahun 1999 di SMPN 1 Kebun Tebu," ujarnya membuka cerita, Senin (25/11/2019).
Saat itu, ia mengajar PPKN dan Geografi.
Saat itu, ceritanya, gaji yang diberikan tergantung jam pelajaran yang diberikan.
Sehingga jika dihitung-hitung, dirinya hanya mendapat Rp 80 ribu per bulan.
Lalu pada 2002, ia diterima sebagai guru kontrak dengan gaji Rp 150 ribu sebulan, dengan mengajar di SMAN 1 Lemong.
Sambil mengajar itu, ia juga aktif di partai politik PDIP Kecamatan Sumber Jaya.
Sampai akhirnya, ia mendaftar jadi caleg DPRD pada 2004.
Ia lalu mengundurkan diri dari guru kontrak daerah.
Sampai akhirnya, ia menjadi anggota DPRD Lampung Barat periode tersebut.
Pada tahun itu, sang kakak, Mukhlis Basri menjabat sebagai wakil bupati.
Namun, Parosil tidak mengandalkan nama besar beliau.
Dia bekerja keras untuk menjadi anggota DPRD Lambar.
"Saat itu nama saya belum dikenal. Baru pertama terjun ke politik. Jadi benar-benar berjuang untuk sosialisasi. Dari gunung ke gunung, dari talang ke talang. Sementara, fasilitas minim," ceritanya.
Begitu juga saat dirinya mencalonkan diri menjadi Bupati Lampung Barat periode 2017-2022.