Karni Ilyas Ungkap Penyebab Banjir di Jakarta Malah Dapat Balasan Sadis
Lewat akun Twitternya, Karni Ilyas mengungkap penyebab bencana banjir di Jakarta
Penulis: taryono | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bencana banjir melanda Jakarta mulai 1 Januari hingga Jumat 3 Januari 2019.
Bencana banjir ini pun tak luput dari pengamatan Karni Ilyas.
Lewat akun Twitternya, Karni Ilyas mengungkap penyebab bencana banjir di Jakarta.
Host ILC TV One itu menyebut perencanaan kota di Jakarta dikalahkan kepentingan antara pengusaha dan penguasa.
"Pada 1970-an menurut master plan Kota Depok disiapksn ratusan hektar tanah utk waduk agar curah hujan bisa ditampung di situ. Nyatanya kini lahan itu jadi perumahan mewah," tulis Karni Ilyas, 1 Januari 2020.
Hingga Jumat 3 Januari 2020, postingan Karni Ilyas pun telah retweet lebih 3 ribu kali dan mendapatkan like lebih 8 ribu.
Adapun komentar netizen pun terbelah, ada yang mendukung pendapat Karni Ilyas, ada juga yang tidak.
Dilansir Kompas.com, banjir terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1/2020).
Puluhan ribu orang mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
Sejumlah ruas jalan ikut tergenang.
• Anies Baswedan Bantah Jokowi Soal Penyebab Banjir di Jakarta
• Sumbang Korban Banjir Rp 20 Juta, Nikita Mirzani: Rezeki Saya Rezeki Kalian Semua
• Politisi PSI Sebar Foto Hoaks Anies Baswedan Asyik Swafoto saat Banjir, Wali Kota Bogor Merespons
Operasional transportasi umum pun terganggu.
Listrik juga dipadamkan demi keselamatan warga.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, curah hujan mencapai 377 milimeter.
Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini, Jakarta Timur, curah hujan tercatat 335 milimeter.
Angka ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta, dengan rekor sebelumnya ada pada tahun 2007 dengan catatan 340 milimeter per hari.
Penyebab banjir menurut Jokowi
Presiden Jokowi menilai, banjir yang menggenangi Jakarta dan sekitarnya disebabkan kerusakan ekologi dan kesalahan yang dibuat manusia, seperti membuang sampah sembarangan.
"Ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Jokowi meminta pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten di Jabodetabek bekerja sama dengan pemerintah pusat menangani permasalahan banjir.
Namun, untuk saat ini, Jokowi meminta proses evakuasi didahulukan.
"Yang terpenting saat kejadian saat ini adalah evakuasi korban, keselamatan, dan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur akan kami kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," kata Jokowi.
Tanggapan Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah pernyataan Jokowi soal penyebab banjir Jakarta dan sekitarnya. Menurut dia, bukan sampahlah penyebabnya.
Ia mencontohkan, kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang terendam banjir sehingga sejumlah penerbangan terganggu.
Padahal, dia meyakini tidak ada sampah yang menumpuk di Bandara Halim.
"Halim itu setahu saya tidak banyak sampah, tapi bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak, tapi Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan," ujar Anies di Kampung Pulo, Jakarta Timur, kemarin.
Anies berujar, banjir terjadi di daerah-daerah yang diprediksi diguyur hujan dengan intensitas tinggi oleh BMKG.
Namun, penyebab banjir di tiap daerah harus diteliti lagi.
Pemprov DKI baru akan meneliti penyebab banjir di tiap daerah dan mencari solusinya, setelah merampungkan proses evakuasi warga.
Yang jelas, menurut Anies, banjir disebabkan berbagai faktor.
"Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor-faktor yang lain. Jadi ini bukan single variable problem, ini multiple variable," kata Anies. ( Tribunlampung.co.id)