Tribun Bandar Lampung

Beberapa Daerah di Lampung Akan Diguyur Hujan Mulai Sore, BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir

BMKG Lampung memprediksi cuaca di beberapa daerah di Provinsi Lampung, Sabtu (4/1/2019).

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Robi
Beberapa Daerah di Lampung Akan Diguyur Hujan Mulai Sore, BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung memprediksi cuaca di beberapa daerah di Provinsi Lampung, Sabtu (4/1/2020).

Secara umum cuaca di wilayah Lampung diprakirakan pada pagi hari berawan di sebagian besar Lampung.

Siang dan Sore hari diprakirakan hujan di wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Barat, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Bandar Lampung , Lampung Selatan, Metro, dan Lampung Timur. 

Malam hari diprakirakan hujan di wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Metro, Tulang Bawang, Mesuji, dan Lampung Timur. 

Dini hari diprakirakan hujan di wilayah Lampung Barat, Pesisir Barat, Way Kanan, Lampura, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur, Lampung Tengah dan Lampung Selatan.

Forecaster BMKG Lampung Ayu Zulfiani kepada Tribunlampung menghimbau agar masyarakat waspada akan potensi hujan lebat dan petir di beberapa daerah.

Diskes Lampung Selatan: Musim Hujan, Waspadai DBD

"Masyarakat waspada potensi hujan lebat yang disertai kilat/petir yang dapat disertai angin kencang di wilayah Pringsewu, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Tengah,  Lampung Selatan, dan Lampung Timur pada malam hari,"jelasnya.

Masyarakat juga dapat memantau perkembangan cuaca di daerah sekitar melalui laman resmi BMKG Lampung dan media instagram @infocuacalampung atau bisa di akses langsung via website http://www.bmkg.go.id.

Prakiraan BMKG Tidak Akurat Soal Banjir di Jakarta, Anggota DPR: Ini Bukan Pertama Kali

Banjir besar yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya ternyata tidak bisa diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Prakiraan cuaca BMKG meleset mengenai potensi banjir di Jakarta dan sekitarnya.

Ini diungkapkan Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Sigit Sosiantomo.

Sigit mempertanyakan akurasi data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi daerah rawan banjir.

Berdasarkan data Prakiraan Daerah Potensi Banjir Dasarian I dan II Januari 2020 yang dirilis BMKG di situs resminya, tidak ada potensi banjir besar di Jabodetabek, bahkan DKI Jakarta aman dari banjir.

Ketika Anies Baswedan Diteriaki Warga saat Tinjau Banjir Jakarta

Ustaz Yusuf Mansur Dituding Tertawakan Anies Baswedan saat Tinjau Banjir, Ini Fakta Sebenarnya

Muncikari Ungkap Tarif Booking dan Modus Kawin Kontrak Turis Timur Tengah di Puncak Bogor 

Mahasiswi Bunuh Teman Kuliah, Jasad Korban Ditelanjangi Lalu Dibuang ke Lahan Kosong

"Kenapa akurasi BMKG tentang prakiraan daerah potensi rawan banjir meleset jauh seperti ini. Dalam rilis BMKG di website resminya, diperkirakan DKI Jakarta aman banjir pada dasarian I Januari 2020. Tapi, kenyataannya banjir besar. Begitu juga dengan daerah Jabodetabek lainnya semua diprediksi banjir rendah, tapi yang terjadi banjir sampai menenggelamkan rumah," kata Sigit, Kamis, (2/1/2020).

Sigit menyesalkan rendahnya akurasi data BMKG dalam memprakirakan potensi banjir sehingga menyebabkan kurangnya antisipasi pemerintah dan warga.

Hal itu diperparah dengan tidak berjalannya early warning system bencana banjir, sehingga banyak warga yang terjebak dan ketidaksiapan pemerintah menangani bencana sehingga lambannya proses evakuasi dan distribusi bantuan, khususnya makanan, pakaian dan obat-obatan.

"Ini bukan pertama kali terjadi. Tahun lalu BMKG juga melakukan kesalahan prediksi tsunami di Selat Sunda. Akibatnya banyak korban jiwa" katanya.

Seharusnya, sebagai lembaga Negara yang menyiapkan dan menganalisa data iklim menurut Sigit, BKMG bisa membuat prediksi yang akurat terlebih kita berada di daerah bencana.

"Bagaimana bisa mewujudkan BMKG berkelas dunia demi menuju Indonesia selamat dan menjadi rujukan masyarakat internasional kalau datanya saja sering tidak akurat," pungkas Sigi.

Banjir Bisa Diprediksi

Ahli Tata Kota, Yayat Supriyatna menyebut banjir yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya sebenarnya sudah bisa diprediksi kemunculannya.

Yayat menegaskan seluruh elemen masyarakat harus mempelajari ilmu langit atau ilmu mengenai cuaca agar kelak bisa lebih bersiap jika banjir melanda.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Yayat dalam tayangan Breaking News unggahan YouTube Talk Show tvOne, Rabu (1/1/2020).

Sejak awal, Yayat menegaskan, prakiraan cuaca sudah menyebut bahwa curah hujan cukup tinggi di wilayah Jakarta.

"Ini menarik, sebetulnya kita belajar ilmu langitnya dulu. Ramalannya sudah menunjukkan intensitas curah hujan cukup tinggi," ujar Yayat.

Yayat menyebut, jika terjadi hujan lebat di Jakarta dengan intensitas curah hujan tertentu selama dua jam saja maka sudah bisa dipastikan akan banjir.

Ia menyebut prakiraan itu sudah terbukti di akhir tahun 2019 lalu di mana hujan lebat terjadi di Jakarta dan menyebabkan jalanan tergenang.

"Sebetulnya harus ada memahami fakta terlebih dahulu, Jakarta di intensitas 50-100 dalam kategori hujan lebat durasi dua jam saja itu sudah tergenang," kata Yayat.

"Kita belajar dua minggu yang lalu, 19 titik jalan tergenang sama sekali," sambungnya.

Berdasarkan pengalaman banjir yang sudah-sudah, Yayat menyimpulkan, wilayah Jakarta memang rentan banjir ketika ada peningkatan curah hujan.

"Nah itu menunjukkan, kita rentan terkait dengan peningkatan curah hujan yang cukup tinggi dalam waktu yang cukup panjang," jelas Yayat.

Yayat pun mengimbau seharusnya seluruh lapisan masyarakat dari pemerintah, instansi terkait, hingga penduduk bisa lebih memahami informasi terkait cuaca.

"Jadi yang menjadi pertanyaan lebih lanjut, sejauh mana informasi-informasi yang diberikan dari BMKG itu, ibaratnya ilmu langitnya baru nyambung enggak dengan di daratnya?" ujar Yayat.

"Dengan institusi di tingkat lokal, pemerintah daerah, institusi lapangan."

Agar kejadian serupa tak terulang, Yayat mengajak masyarakat untuk memperdalam ilmu mengenai cuaca.

Terlebih curah hujan selama beberapa hari ke depan diprediksi masih tinggi.

"Artinya mari kita perdalam lagi pengetahuan kita tentang ilmu cuaca dalam kondisi 2-3 bulan ke depan," ajak Yayat.

"Seperti hari ini katanya kan, ada dua hari kemungkinan ke depan curah hujan masih tinggi."

Yayat menyebut sebenarnya sudah ada wilayah yang memang sudah tak bisa lepas dari banjir, seperti Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

"Artinya, kewaspadaan ditingkatkan, apalagi bagi daerah-daerah di Jakarta ini ada 82 titik RW loh yang sebetulnya kondisi topografinya itu sudah sulit untuk katakanlah lepas dari banjir," terangnya.(Tribunlampung.co.id/Ahmad Roby Ulzikri)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved