Mahfud MD: Usir Kapal China dari Natuna!

Sebab menurut dia, wilayah perairan Natuna yang ada di Kepulauan Riau mutlak merupakan wilayah Indonesia.

Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Ilustrasi - Menkopolhukam Mahfud MD bersikap tegas terhadap masuknya kapal asing asal China ke wilayah perairan Natuna, Riau. 

Karenanya, Indonesia tidak pernah akan mengakui nine dash line atau klaim sepihak yang dilakukan oleh China yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982.

Kapal-kapal China Ngotot, TNI Siapkan 18 Operasi Siaga Tempur

Tingkatkan Patroli

Pemerintah Indonesia meningkatkan patroli di perairan Natuna pasca-pelanggaran kapal ikan asing yang masuk ke wilayah tersebut.

“Selanjutnya yang diutamakan adalah peningkatan patroli Indonesia di wilayah tersebut,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, kemarin.

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia pun menambah jumlah personel untuk melakukan patroli di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Kemudian, TNI menggelar pelaksanaan pengendalian operasi siaga tempur di Natuna.

Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan (Korpolairud Baharkam) Polri juga menambah armada beserta personelnya di perairan tersebut.

Sebelumnya, kapal pencari ikan dan coast guard milik China berlayar di kawasan perairan Natuna yang berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982 masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Pemerintah Indonesia mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes terhadap China melalui duta besar yang ada di Jakarta.

Sementara itu, TNI dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI terus disiagakan di perairan Natuna yang masuk dalam Provinsi Riau untuk memantau kondisi di sana.

Penjagaan ini dilakukan karena sejumlah kapal milik China masih ada di sana.

Tambah Armada

Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan (Korpolairud Baharkam) Polri menambah armada beserta personelnya untuk menjaga keamanan di perairan Natuna.

Hal itu dilakukan pasca adanya pelanggaran kapal ikan asing yang masuk ke wilayah perairan laut Natuna Utara.

“Sekarang kita tambah satu lagi yaitu Kapal Kasturi dengan 26 personel,” ujar Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Lotharia Latif, Minggu (5/1/2020).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved