Mahfud MD: Usir Kapal China dari Natuna!

Sebab menurut dia, wilayah perairan Natuna yang ada di Kepulauan Riau mutlak merupakan wilayah Indonesia.

Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Ilustrasi - Menkopolhukam Mahfud MD bersikap tegas terhadap masuknya kapal asing asal China ke wilayah perairan Natuna, Riau. 

Latif menuturkan, total terdapat tiga kapal dengan 98 personel yang disiagakan di perairan tersebut.

Selain Kapal Kasturi, Korpolairud menyiagakan Kapal Yudistira-8003 dengan 26 personel serta Kapal Baladewa-8002 dengan 36 personel.

Korpolairud, kata Latif, melakukan patroli dalam rangka menjaga keamanan nelayan Indonesia yang beraktivitas di perairan Natuna.

Selain itu, Latif mengatakan bahwa Korpolairud juga bersinergi dengan TNI serta instansi terkait lainnya terkait pengamanan wilayah perairan Natuna.

“Kita sepenuhnya siap membantu instansi terkait dan mengamankan para nelayan Indonesia yang aktivitas di sana. Tapi intinya itu untuk pelayanan dan perlindungan masyarakat perairan dan nelayan di laut sesuai tupoksi Polri,” tuturnya.

Hingga hari Minggu, kapal nelayan China masih bertahan di Laut Natuna, Kepulauan Riau.

"Mereka didampingi dua kapal penjaga pantai dan satu kapal pengawas perikanan China," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI AL di Tanjungpinang, Kepri, Minggu (5/1/2020).

Kapal-kapal asing tersebut, menurut Yudo, bersikukuh melakukan penangkapan ikan secara legal yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.

Menanggapi hal itu, TNI sudah melakukan gelar operasi dengan menurunkan dua unsur KRI guna mengusir kapal asing tersebut keluar dari Laut Natuna.

"Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut," katanya.

Seperti diketahui, sebanyak 600 personel TNI dikerahkan dalam operasi siaga tempur tersebut.

Lalu, sejumlah alutsista juga diterjunkan untuk mendukung operasi tersebut, antara lain tiga KRI, satu pesawat intai dan satu pesawat Boeing TNI AU.

"Ada tambahan lain dan masih dalam perjalanan menuju Natuna, yakni dua KRI," terangnya. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved