Tribun Bandar Lampung
BPBD Rilis 20 Titik Rawan Banjir di Bandar Lampung, Tersebar Merata di 20 Kecamatan
Musim penghujan memberikan permasalahan serupa dari tahun ke tahun yakni banjir. Termasuk di ibukota Provinsi Lampung.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Musim penghujan memberikan permasalahan serupa dari tahun ke tahun yakni banjir.
Termasuk di ibukota Provinsi Lampung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandar Lampung merilis data setidaknya ada 20 titik wilayah yang rawan banjir di Kota Tapis Berseri ini berdasarkan data bencana 2019 lalu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandar Lampung Sutarno mengatakan, 20 titik ini tersebar merata di 20 kecamatan yang ada dengan kategori banjir mulai dari kategori banjir kelas sedang hingga tinggi.
"Kategori banjir ini ditentukan dari volume dan ketinggian air. Semakin besar dan tinggi volume dan ketinggiannya maka kelasnya juga tinggi," beber Sutarno kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (8/1/2020) sore.
Selain dua hal yang telah dijelaskan, sambung dia, kejadian banjir yang pernah terjadi di daerah tersebut juga menentukan kelas banjirnya masuk kategori sedang atau tinggi.
Di luar ancaman banjir saat musim penghujan, Bandar Lampung sesuai data juga memiliki potensi daerah rawan tanah longsor maupun angin puting beliung.
• VIDEO Gedung SMP di Lebak, Banten, Hilang Tersapu Banjir
• Cerita Warga Satu Desa Terjebak Banjir Bandang, Tembus Hutan untuk Selamatkan Diri
• Pemeliharaan Marka Jalan di 57 Ruas Jalan Bandar Lampung Diguyur Anggaran Rp 5,6 Miliar
• Jasad Bocah 11 Tahun Hanyut di Aliran Sungai Tirto Sari Akhirnya Ditemukan, Ini Titik Penemuannya
"Potensi angin puting beling kelas sedang ada di Kemiling dan Labuhan Ratu, sementara kelas tinggi di Sukarame dan Sukabumi," terangnya.
Lalu terkait bencana tanah longsor ada 15 kecamatan yang berpotensi rawan dengan kategori kelas sedang. 15 titik ini di luar Tanjungkarang Timur, Tanjung Seneng, Labuhan Ratu, Sukarame dan Way Halim.
Sementara saat kemarau berpotensi terjadinya kebakaran hutan maupun lahan dan juga bencana kekeringan.
Namun begitu secara keseluruhan untuk potensi kekeringan menurutnya berada pada kelas sedang.
Mengenai potensi kebakaran tersebar di 15 kecamatan yang ada. Kecuali Tanjungkarang Pusat, Kemiling, Labuhan Ratu, Langkapura dan Tanjungkarang Barat.
Mengenai ragam potensi bencana alam ini Sutarno mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.
"Masyarakat harap waspada saat hujan, melarang anak-anak bermain di sekitar saluran air, memastikan saluran air tidak tersumbat, pejalan kaki dan pengendara jangan berteduh di bawah pohon dan baliho," imbau Sutarno.
Selain itu juga masyarakat dimintanya untuk tidak membakar sampah sembarangan, tidak meninggalkan rumah tanpa memeriksa kondisi peralatan elektronik yang tersambung ke listrik, maupun memastikan tabung gas aman dan kompor tidak menyala.