Bocah Hanyut di Bandar Lampung
Hingga Siang Ini Belum Ada Tanda-tanda Keberadaan Bocah Hanyut di Aliran Sungai Tirto Sari
Proses evakuasi sudah dimulai sejak pukul 09.00 WIB terdiri dari aparat pemerintah keluarahan, tim tanggap bencana, Tim Sar, Kepolisian, dan TNI.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Proses pencarian korban hanyut bernama Akbar (11) warga Kupang Teba yang dikabarkan hanyut terbawa arus sungai saat hujan lebat di aliran sungai Tirto sari, Teluk Betung Utara masih berlangsung, Rabu (8/1/2020).
Proses evakuasi sudah dimulai sejak pukul 09.00 WIB terdiri dari aparat pemerintah keluarahan, tim tanggap bencana (tagana), Tim Sar, Kepolisian, dan TNI setempat.
Menurut Habib lurah Kupang Teba mengatakan hingga pukul 10.30 proses pencarian masih terus berlangsung.
"Saat ini proses pencarian masih berlangsung, sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban," jelasnya.
Restu salah satu anggota Komandan Distrik Militer (Kodim) setempat juga mengatakan belum ada tanda-tanda korban.
"Belum ditemukan tanda-tandanya. Posisi kami di muara pantai kunyit," katanya.
• BREAKING NEWS Bocah 11 Tahun Hanyut Terbawa Arus Sungai di TbU, Tim Masih Lakukan Pencarian
• (VIDEO) Jenazah Bocah Hanyut Ditemukan di Way Nangka 2
• BERITA FOTO Jembatan Pulau Pasaran Ambles, Warga Cemas
• Target PAD Bandar Lampung Sektor PBB Tahun 2020 Naik Dua Kali Lipat, Ini Upaya Pemkot
Bocah (11) bernama Akbar warga Kupang Teba dikabarkan hanyut terbawa arus sungai saat hujan lebat di aliran sungai Tirto Sari, Telukbetung Utara, Selasa (7/1/2020).
Habib selaku Lurah Kupang Teba kepada Tribunlampung.co.id lampung menyampaikan kronologis kejadian.
"Warga saya RT 035 Lingkungan 2. Awalnya pas hujan mereka main perosotan di tangga dekat aliran sungai sekitar jam 16.30 WIB jadi pas dia hujan besar dia mandi di pinggir tangga awalnya," jelasnya.
Korban merupakan anak laki-laki dari orangtua atas nama bapak Tulus dan Ibu Puryati.
"Tadinya bertiga mereka ada perempuan juga. Usia sekitar 10 tahun anak dari ibu Puryati dan bapak tulus. Kebetulan ibunya kader posyandu," lanjutnya.
Habib mengaku sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Tim Sar untuk melakukan pencarian korban.
"Sampai saat ini kita sudah turunkan tim BPBD cuman belum ketemu. Katanya ada warga yang melihat di pinggir laut di pintu muara sini tapi sudah gelap tidak kelihatan lagi," katanya.
Camat Telukbetung Utara Dentaria mengaku telah berkoordinasi dengan tim sar dan kepolisian setempat untuk membantu proses pencarian korban.
"Saya camat Telukbetung Utara ditelpon ada warga Kupang Teba RT 35 anak bapak tulus itu hanyut dibawa arus air karena hujan segera menghubungi timsar," jelasnya.
Dentaria berharap korban dapat segera ditemukan meski keadaan sudah malam dan gelap.
"Mereka segera turun ke lapangan. Menyisir kelurahan kupang teba samapai muara kunyit. Semoga dapat ditemukan segera. Muaranya kemari karena alirannya kesini," jelasnya.
Semantara Tulus selaku orangtua korban mengaku segera bergegas ke lokasi kejadian setelah diberitahu anaknya hanyut di sungai.
"Dia anak bungsu dari 4 bersaudara. Keseharian memang anaknya ga bisa diem. Saya ngeliat dua orang yang ngabarin tapi di TKP banyak anak kecil. Itu kali kecil. Main tidak ijin dari sebelum hujan deres. Temannya bilang Pak Akbar hanyut saya langsung keluar," katanya sambil berkaca-kaca.
Hingga berita ini diturunkan Timsar masih melakukan proses pencarian korban.
Satu Rumah di Bumi Waras Roboh Tersapu Ombak, TV dan Pakaian Hanyut
Sebuah rumah di Kampung Sekip Rahayu, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, roboh tersapu ombak, Jumat (23/8/2019) dini hari. Posisi rumah milik warga bernama Riki (50) tersebut berada di pantai.
Bahroni, tetangga Riki, mengungkapkan rumah tetangganya itu tersapu ombak sekitar pukul 01.00 atau 02.00 WIB.
"Kejadiannya, tiba-tiba ombak besar. Yang teriak-teriak sekitar jam 2 semalam, ya Pak Riki (pemilik rumah) itu," tuturnya, Jumat pagi.
Saat kejadian, Bahroni menjelaskan, Riki bersama istri, anak-anak, dan cucunya sedang tidur di dalam rumah.
"Tinggi ombak sekitar 3 meter. Sebelum rumah roboh, awalnya ombak menghantam samping rumah. Yang di dalam rumah pada bangun, teriak-teriak," kata Bahroni.
Akibat rumahnya roboh, Riki dan enam anggota keluarganya mengungsi ke rumah tetangga.
"Nggak ada korban jiwa. Tapi, barang-barang kayak TV dan baju, hanyut," tutur Hartini, warga RT 17, Lingkungan I, Bumi Waras.
Saat peristiwa terjadi, ungkap Hartini, Riki dan keluarganya sedang tidur.
"Alhamdulillah (Riki dan keluarga) nggak ada yang masuk ke air," ujarnya.(Tribunlampung.co.id/Roby Ahmad Ulzikri)