30 Tahun Jadi Muadzin Masjid At-Taqwa, Nurdin Dipangggil Allah saat Azan Salat Subuh
Di bawah foto tersebut tertulis keterangan: Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, telah berpulang ke Rahmatullah, Muazin terbaik Masjid At-Taqwa, Kampu
Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
Menurut Hijrah, warga desa setempat merasa sangat kehilangan Tgk Nurdin, karena sosok almarhum yang dikenal ramah ini sudah menjadi muazin tetap di Masjid At-Taqwa Gampong Pisang.
"Jadi kami merasa sangat kehilangan. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT," ujarnya.
Tgk Nurdin sendiri sebagaimana dikatakan Hijrah, belakangan ini kondisinya memang sedang kurang sehat.
Ia sedang dalam proses berobat jalan.
Pada Subuh kemarin Tgk Nurdin sengaja meminta agar mengumandangkan azan, karena ia akan berangkat ke Medan untuk menjalani pengobatan.
"Menurut keterangan mertua saya, tadi pagi beliau minta azan karena mau berangkat ke Medan untuk berobat. Ternyata Allah berhendak lain," ungkapnya.
Informasi yang diperoleh Serambi, Tgk Nurdin yang lahir pada tanggal 3 April 1953 di Desa Pisang ini tercatat sebagai warga Pulo Ie, Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan.
Ia merupakan suami dari Nursiah.
Almarhum meninggalkan lima orang anak, yanki Naswad, Suardi, Umraiti, Muktar dan Suriati.
Camat Labuhanhaji, Gusmawi Mustafa SE yang dikonfirmasi Serambi, juga menuturkan hal yang sama.
Ia mengatakan bahwa masyarakat Gampong Pisang sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya almarhum Tgk Nurdin.
Sebab di Gampong tersebut Tgk Nurdin merupakan sosok panutan.
"Suasana rumah duka ramai dengan warga yang melayat. Beliau adalah sosok panutan dan istiqamah. Alhamdulillah beliau meninggal dalam kemuliaan. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT," kata Camat Labuhanhaji.
Menurut Camat Gusmawi, informasi meninggalnya Tgk Nurdin saat azan subuh tersebar luas di media sosial.
Seiring dengan berita duka tersebut, ribuan warga berdatangan ke rumah duka untuk melayat.