90 Persen Saham Asabri Rontok, Kementerian BUMN Minta Bantu Menhan Prabowo untuk Cari Solusi

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, nantinya pihaknya akan berkonsultasi dengan Menteri Politik Hukum dan Keamanan dan Menteri Pertah

Editor: Romi Rinando
Kompas.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)
90 Persen Saham Asabri Rontok, Kementerian BUMN Minta Bantu Menhan Prabowo untuk Cari Solusi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-  Isu miring mendera Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).

Tersiar kabar investasi saham yang dimiliki Asabri terjun bebas pada tahun lalu.

Bahkan merebak ada adanya korupsi senilai lebih dari Rp 10 triliun di tubuh perusahaan asuransi untuk prajurit TNI, anggota Polri dan ASN Kementerian Pertahanan tersebut.

Dalam keterangan resmi perusahaan, Senin (13/1/2020), Asabri mengatakan kegiatan operasional perseroan, terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan normal dan baik.

"Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," demikian bunyi keterangan manajemen PT Asabri (Persero).

Perseroan mengklaim selalu mengedepankan prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) dan patuh terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Polri hingga KPK Angkat Bicara soal Dugaan Korupsi Fantastis di Asabri yang Diungkap Mahfud MD

Mahfud MD Ungkap Korupsi ASABRI Bukan Hal Baru, Pernah Libatkan Jenderal

Pengurusan Asabri Kini Makin Cepat, Hanya Sehisapan 2 Batang Rokok

"Manajemen Asabri terus berupaya dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam rangka memberikan kinerja terbaik kepada seluruh peserta Asabri dan stakeholders," jelasnya.

Seperti diketahui, saham-saham yang menjadi portofolio Asabri berguguran sepanjang 2019. Bahkan, 14 emiten di portofolio saham Asabri tercatat rontok hingga 90 persen.

Asabri menilai penurunan harga saham itu bersifat sementara menyesuaikan kondisi pasar modal. Manajemen mengklaim sudah memiliki mitigasi untuk memulihkan penurunan tersebut.

"Dalam melakukan penempatan investasi, Asabri senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi," katanya.

Menyikapi adanya hal tersebut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BUMN akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan perombakan direksi PT Asabri (Persero).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, nantinya pihaknya akan berkonsultasi dengan Menteri Politik Hukum dan Keamanan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam merakukan perombakan direksi Asabri.

“Karena menyangkut TNI, kita akan konsultasi ke Pak Menhan (Prabowo) dan Menkopolhukam ( Mahfud MD), termasuk upaya penyelesaian,” ujar Arya di Jakarta, Senin (13/1/2020).

Arya berharap, pihaknya bersama Prabowo Subianto dan Mahfud MD bisa mencari solusi terbaik untuk pembenahan Asabri. Sebab, menurut Arya, Asabri diketahui berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang pergerakan sahamnya kurang baik. Atas dasar itu, portofolio saham Asabri mengalami penurunan hingga 90 persen.

“Diharapkan Pak Prabowo dan Pak Mahfud bisa cari solusi terbaik. Beliau sama kita bersama-sama ambil (keputusan),” kata Arya.

Sebagai informasi, saham-saham milik PT Asabri mengalami penurunan sepanjang 2019. Bahkan, penurunan harga saham di portofolio milik Asabri terjadi sekitar 90 persen.

Misalnya, harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang terkoreksi 95,79 persen di 2019 lalu ke level Rp 326.

Lalu, saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) yang turun sebesar 92,31 persen ke angka Rp 50. Di saham tersebut, Asabri memiliki kepemilikan saham sebanyak 6,61 persen. (Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com)  

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved