Tribun Bandar Lampung
Disdikbud Lampung Panggil Seribuan Bendahara Sekolah Terkait Alokasi Anggaran BOSNAS
Disdikbud Lampung panggil seribuan bendahara sekolah terkait alokasi anggaran BOSNAS. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Pembinaan SMA Disdikbud.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung panggil seribuan bendahara sekolah terkait alokasi anggaran BOSNAS (Bantuan Operasional Sekolah Nasional).
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Lampung Diona Katharina kepada Tribun Lampung, Selasa (14/1/2020) di Aula SMAN 2 Bandar Lampung.
"Jadi pendanaan BOS tersebut dari pemerintah pusat langsung ke KPKN ke sekolah yang bersangkutan,"
"Makanya hari ini kita sosialisasikan kepada seribuan sekolah, terkait pendistribusian dana BOSNAS tersebut," katanya.
Sekaligus, lanjutnya, menekankan kepada sekolah untuk menyelesaikan laporan penggunaan BOSNAS tahun lalu.
Mulai dari verifikasi data, nama bank nomor rekening dan NPWP harus jelas agar tidak salah sasaran.
• Dugaan Pungli di SMKN 5 Bandar Lampung Capai Rp 2 Miliar, Kadisdikbud Lampung: Ada yang Salah
• 14 SD di Bandar Lampung Disebut Tidak Memiliki Jamban, Ini Reaksi Disdikbud Bandar Lampung
• Penemuan Ular Sanca 3 Meter di Saluran Air Kantor Dispora Lampung Bikin Heboh Pegawai
• Jadwal Kapal Eksekutif 2020 dan Cara Beli Tiket di Pelabuhan Merak Pakai e-Money
Didalam surat edaran Kemendikbud tanggal 20 Januari harus melaporkan secara tuntas.
Keterlambatan pelaporan akan berimbas pada penciran dana BOS pada tahun 2020.
Skema penyaluran bos dari Kemdikbud melalui kementerian keuangan langsung ke rekening sekolah mempersingkat birokrasi dan tidak bertele-tele.
Wakil Kepsek SMKN 6 Bandar Lampung Hadi Suwarno menjelaskan kalau dirinya mendukung skema baru dana BOSNAS.
Skema baru ini sangatlah bagus untuk memberikan penghargaan bagi sekolah yang telah menyelesaikan laporan penggunaan BOSNAS.
"Jadi kita akan lebih bersungguh-sungguh untuk memberikan data ke dapodik," katanya
Kalau selama ini memang lama dalam pencairannya, karena pelaporan dana tersebut melalui Disdikbud baru ke Kemendikbud.
Pengiriman langsung kesekolah sangatlah efektif, dengan harapan uang negara yang dialokasikan untuk sekolah bisa tepat sasaran bagi sekolah yang membutuhkan.
"Kalau yang cepat menyerahkan data melalui dapodik maka akan cepat juga mendapat dana BOSDA tersebut," katanya
Kepsek SMAN 2 Bandar Lampung Jumani Darjo mengatakan sangat positif adanya pengalokasian yang langsung dari pusat ke sekolah.
Artinya ini merdeka bos, namun dirinya mengkritisi terkait penyaluran ke sekolah.
"Kalau dana BOS disalurkan secara serentak ke masing-masing satuan pendidikan maka akan membebani server," katanya
Selama ini pencairan bos ke kas daerah hanya melalui 36 nomor rekening keseluruh provinsi.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)