Tanya Dokter

Apa Itu Hernia, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan Hernia

Hernia atau dikenal dengan sebutan ‘Turun berok’ adalah situasi menekan dan mencuatnya organ dalam tubuh manusia lewat jaringan otot.

Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/TAMA YUDHA WIGUNA
dr Ahmad Farishal. Apa Itu Hernia, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan Hernia 

2. Rasa berat dan tidak nyaman di perut, terutama ketika membungkuk.

3. Konstipasi.

4. Ukuran benjolan semakin membesar seiring waktu.

5. Benjolan di selangkangan.

6. Hernia hiatus juga ditandai dengan gejala nyeri dada, sulit menelan (disfagia), dan heartburn.

Bagaiman pengobatan hernia?

Ada baiknya sebelum melakukan pengobatan terhadap hernia, penderita harus mempertimbangkan faktor yang dapat memengaruhi keputusan dokter tatkala menentukan operasi, yaitu:

1. Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Gejala yang muncul dan dampaknya terhadap kehidupan pasien. Dokter akan merekomendasikan tindakan operasi jika gejala yang dirasakan semakin memburuk atau telah mengganggu aktivitas pasien sehari-hari.

2. Jenis dan lokasi hernia.

Isi hernia. Misalnya otot atau sebagian usus yang menyebabkan obstruksi usus atau terganggunya sirkulasi darah ke organ

Berdasarkan pertimbangan tersebut, ada beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter, yaitu:

1, Terapi obat.

Untuk pasien hernia hiatus, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan asam lambung guna meredakan gejala dan rasa tidak nyaman.

Beberapa jenis obat yang mungkin diberikan, yaitu antasida, antagonis reseptor H-2, dan penghambat pompa proton (PPI).

2. Operasi.

Tindakan operasi merupakan langkah utama yang dilakukan dokter dalam menangani hernia. Ada dua metode operasi yang dapat dilakukan, yaitu:

Operasi terbuka.

Terdiri atas beberapa pilihan tindakan yang mungkin dilakukan dokter selama operasi turun berok. Di antaranya adalah:

1. Herniotomi.

Dokter akan membuat sayatan pada dinding perut, kemudian mendorong hernia agar masuk kembali ke dalam rongga perut dan membuang kantung hernia.

2. Herniorafi.

Hampir serupa dengan herniotomi, namun dokter akan menjahit area keluarnya hernia untuk memperkuat dinding perut.

3. Hernioplasti.

Tindakan ini dilakukan ketika lubang tempat keluarnya hernia cukup besar. Dokter akan menggunakan jaring sintetis (mesh) untuk menutup dan memperkuat lubang tersebut,

4. Laparoskopi (operasi lubang kunci).

Prosedur penanganan hernia yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dinding perut.

Dokter bedah akan menggunakan laparoskop dan alat penunjang operasi lain dalam prosedur ini. Laparoskop adalah alat berbentuk tabung tipis dan dilengkapi dengan kamera dan cahaya di bagian ujungnya.

Meskipun demikian, ada jenis hernia yang tidak membutuhkan tindakan operasi, yaitu hernia umbilikus yang biasanya dapat sembuh sendiri dan hernia hiatus yang terkadang dapat ditangani dengan obat-obatan.

Bagaimana pencegahan hernia?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hernia. Di antaranya adalah:

1. Berhenti merokok.

Karena rokok memicu batuk kronis yang dapat meningkatkan risiko hernia.

2. Menjaga berat badan ideal dengan berolahraga secara teratur.

3. Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian untuk menghindari konstipasi.

4. Hindari mengangkat beban berlebih atau di luar kemampuan.

5. Konsultasi kepada dokter jika mengalami batuk atau bersin yang berlangsung terus-menerus.

Demikian penjelasan Apa Itu Hernia, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan Hernia.(tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved