Banjir di Bandar Lampung

Banjir Depan Kampus Satu Nusa Surut, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Genangan air di Jalan ZA Pagar Alam Rajabasa tepatnya depan STIE SATU NUSA kini telah surut dan bisa dilalui kendaraan, sekira pukul 11.00 WIB.

Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M
Banjir Depan Kampus Satu Nusa Surut, Arus Lalu Lintas Kembali Normal. 

Pantauan Tribunlampung.co.id, pukul 09.20 WIB kendaraan dari arah Tanjungkarang menuju Rajabasa dibagi menjadi dua lajur dimana satu lajur lainnya masuk ke jalan berlawanan.

Nampak aparat kepolisian membantu proses rekayasa lalu lintas ini.

Kendaraan roda empat terlihat padat merayap melewati titik genangan air yang hampir setinggi roda mobil ini.

Salah satu pengendara roda empat mengatakan, dirinya memilih melawan arus daripada mobil sarannya mogok melintasi genangan air depan STIE Satu Nusa.

"Ada yang tetap melintas di genangan air tapi mobil-mobil yang tinggi. Saya nggak mau ambil resiko mending ngambil jalur perlawanan," kata Mardi warga Natar ini kepada Tribunlampung.co.id.

Petugas terkait menjebol median tengah jalan untuk mengalirkan air genangan ke sisi jalan lainnya agar cepat surut.

Namun terlihat genangan air masih juga tinggi.

Banjir Selutut Orang Dewasa Picu Macet di Jalan ZA Pagar Alam

Sebelumnya hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung sekitar pukul 19.30 WIB, menyebabkan Banjir setinggi lutut orang dewasa tepatnya di ruas Jalan ZA Pagar Alam depan STIE Satu Nusa, Jumat malam (17/1/2020).

Berdasarkan panatauan Tribunlampung.co.id, Banjir membuat mobil dan motor berjalan perlahan, hingga menyebabkan kemacetan panjang hingga Underpass Unila.

Andi pemilik warga sekitar ditemui dilokasi Banjir mengatakan, Banjir mulai terjadi sejak hujan deras mulai mengguyur.

Banjir setinggi lutut orang dewasa terjadi di Jalan ZA Pagar Alam, tepatnya di depan Ramayana Robinson, Bandar Lampung, Jumat (17/1/2020) malam.
Banjir setinggi lutut orang dewasa terjadi di Jalan ZA Pagar Alam, tepatnya di depan Ramayana Robinson, Bandar Lampung, Jumat (17/1/2020) malam. (Tribun Lampung/Kiki)

"Banjirnya mulai jam setengah 8 pasa hujan lagi deres-deresnya," ungkap Andi.

Sementara itu pengendara motor Afif Maryana, mengatakan, saat dia melintas didepan Ramayana Rajabasa Banjir sudah setinggi lutut orang dewas.

Warga asal Way Kandis Tanjung senang ini sempat kesulitan melintasi karena genangan air yang cukup tinggi hingga memcapai lutut orang dewasa.

"Agak sulit, agak tinggi ini Banjirnya takutnya motor mogok kalo kena air," ungkapnya.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama/Bayu Saputra/Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved