Kisah Pasutri Bayar Biaya Persalinan Pakai Koin, Malah Dikembalikan Puskesmas, Ini Alasannya

Yanto (30) dan Riska (27), pasutri asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membayar biaya Persalinan anak mereka dengan uang Koin pecahan Rp 1.000.

KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Riska (27) menggendong bayinya di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp 1.000. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Yanto (30) dan Riska (27), pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membayar biaya Persalinan anak mereka dengan uang Koin pecahan Rp 1.000.

Uang recehan sebanyak Rp 500.000 itu sedianya untuk menambah kekurangan yang harus dibayarkan kepada pihak Puskesmas, sebesar Rp 1.450.000.

Kehadiran sang buah hati disambut suka cita Yanto (30) dan Riska (27).

Sebab, pasangan ini baru dikarunia anak di usia pernikahan mereka yang sudah berjalan tiga tahun.

Riska melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki, Jumat (10/1/2020), lewat Persalinan normal di Puskesmas Cilaku.

Bayar Persalinan Pakai Koin, Pasutri Miskin Ini Tolak Biaya Gratis di Puskesmas

10 Momen Jelang Persalinan Paula, Detik-detik Menegangkan Baim Wong Kelahiran Anak Pertama

Sosok Jenderal yang 2 Kali Debat Panas dengan Prabowo saat di Kopassus

Rocky Gerung Sebut Pemerintahan Jokowi Periode Kedua Tak Sampai 2024, Ini Penyebabnya

"Alhamdulilah akhirnya bisa punya momongan, setelah tiga tahun menikah," tutur Riska, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Riska menuturkan, uang Koin tersebut merupakan hasil menabung di celengan selama sembilan bulan.

“Sejak saya positif hamil, saya dan suami mulai menabung untuk biaya lahiran."

"Namun, karena penghasilan suami Rp 900 ribu per bulan, jadi nabungnya Rp 1.000, kadang Rp 500, setiap hari,” kata Riska.

Diakuinya, uang Koin tersebut awalnya akan ditukarkan terlebih dahulu sebelum dibayarkan ke puskemas.

Namun, karena kondisi tidak memungkinkan saat itu, akhirnya uang tersebut dibawa ke Puskesmas.

"Sepanjang perjalanan ke Puskesmas, saya, suami, ibu, pokoknya semuanya yang ikut waktu itu merasa was-was."

"Takutnya Puskesmas tidak mau menerimanya (uang recehan),” ujarnya.

Namun, mereka akhirnya lega.

Sebab, pihak Puskesmas mau menerima uang itu.

"Uangnya saya masukan ke dalam kantong kresek."

"Orang Puskesmas sempat kaget waktu melihatnya."

"Tapi alhamdulilah, diterima, katanya sama-sama uang," ujar dia.

Tidak hanya menerima uang Koin itu, pihak Puskesmas bahkan mengembalikan uang tersebut keesokan harinya.

"Saya juga dikasih uang Rp 200.000 sama Puskesmas, katanya untuk dede bayi,” ujar Riska.

Koordinator Bidan Puskesmas Cilaku Dida, mengatakan, pihaknya memutuskan mengembalikan uang Koin tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kegigihan Riska dan sang suami.

Menurut Dida, pasangan suami istri tersebut berusaha mengumpulkan uang untuk persiapan biaya Persalinan.

“Kalau untuk menggratiskan pasien yang kurang mampu, kita ini sering, karena ada programnya," kata Kordinator Bidan Puskesmas Cilaku Dida saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (17/01/2020).

"Bisa dimasukkan ke Jampersal."

“Kita tanya, mereka ternyata dari keluarga kurang mampu."

"Salutnya kita, mereka tidak mau disebut miskin."

"Mereka tetap ingin bayar penuh, tak mau digratiskan," imbuhnya.

Dida juga menuturkan bahwa baru pertama kali ini ada pasien yang membayar biaya Persalinan menggunakan uang Koin.

Total biaya yang harus dibayarkan pasien sebesar Rp 1.450.000.

“Pas di cek, sebagian uangnya receh dimasukkan dalam kresek putih."

"Kami hitung jumlahnya Rp 500.000 lebih sedikit,” ujar Dida.

Sebagai pasangan kurang mampu, Yanto dan Riska sebenarnya bisa mengakses pelayanan kesehatan gratis melalui program Jampersal (Jaminan Persalinan).

“Namun, mereka memilih membayar penuh."

"Tidak mau disebut pasien miskin, tidak mau gratis,” tandas Dida.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Makan Buah Kurma 1 Bulan Sebelum Melahirkan Bisa Memperlancar Persalinan

Makan Buah Kurma 1 Bulan Sebelum Melahirkan Bisa Memperlancar Persalinan

Kurma, buah yang sudah lama dibudidayakan di berbagai belahan dunia ini kaya akan protein, serat, dan vitamin, namun rendah lemak.

Kurma mengandung serat larut dan tidak larut, dan karenanya sangat baik untuk menjaga sistem pencernaan.

Kurma juga merupakan sumber gula alami, kaya akan kalium, dan rendah sodium.

Dua mineral yang terakhir ini membantu mengatur sistem saraf.

Manfaat kurma untuk kehamilan menurut studi dari Journal of Obstetrics and Gynecology tahun 2011 adalah melebarkan leher rahim, sehingga membantu melancarkan persalinan.

Ibu hamil yang mengkonsumsi enam butir kurma setiap hari selama empat minggu menjelang persalinan, selaput ketubannya utuh saat menuju rumah sakit, leher rahimnya semakin melebar, tidak membutuhkan obat-obatan induksi, proses persalinan berjalan secara spontan, dan memiliki waktu persalinan yang lebih singkat.

Journal of Midwifery & Reproductive Health juga menyebutkan bahwa buah kurma memiliki efek seperti oksitosin pada tubuh, yang meningkatkan sensitivitas rahim.

Kurma
Kurma (organicfacts.net)

Efek tersebut juga memiliki efek laksatif yang membantu menstimulasi kontraksi rahim, dan mengurangi perdarahan paska persalinan seperti yang ditimbulkan oleh oksitosin.

Sedangkan serotonin, tanin, dan kalsium pada kurma berperan dalam kontraksi otot-otot rahim.

Tentu saja, Anda juga bisa mengkonsumsi kurma pada awal kehamilan jika Anda mau.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa kurma juga mengandung kadar gula yang tinggi. Jadi, ibu hamil yang memiliki gula darah yang tinggi, sebaiknya batasi konsumsinya. 

Ada baiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

 Kaya Kandungan Gizi, Waspada 8 Risiko Jika Terlalu Banyak Makan Kurma

Selain untuk melancarkan persalinan, ini 5 manfaat makan kurma lainnya.

1. Membantu meringankan sembelit

Dalam pengobatan Tunisia tradisional, kurma digunakan untuk mengobati sembelit.

Menurut penelitian tentang efek serat pada sembelit diet, makanan yang kaya serat sangat penting dalam membantu gerakan usus yang sehat dan melewati makanan yang nyaman melalui saluran usus.

Sebuah studi 2005 juga menunjukkan bahwa kurma memiliki tingkat serat makanan dan serat tak larut yang tinggi.

Serat larut membantu dalam pencernaan dan dapat membantu dalam mengurangi gejala sembelit.

 6 Hal Mengejutkan yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Makan 3 Kurma Setiap Hari

2. Membantu meringankan anemia

Kurma merupakan sumber yang baik dari banyak nutrisi seperti zat besi.

Kekurangan zat besi menyebabkan anemia dan asupan makanan kaya zat besi membantu memberikan bantuan dari itu.

Namun, ada kurangnya penelitian yang mendukung peran langsung kurma dalam mengobati anemia.

3. Sumber energi yang baik

Kurma mengandung gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

Energi tinggi yang dihasilkan dari kurma dapat dikaitkan dengan kadar gula tinggi ini.

Banyak orang di seluruh dunia makan kurma bebas lemak alami untuk camilan sore cepat ketika mereka merasa lesu atau lamban.

Ini juga membantu menghindari makan berlebihan setelah puasa berakhir.

 Kurma dengan Rasa Manis Buatan akan Membuat Gigi Jadi Nyeri, Begini Penjelasannya

Ketika tubuh mulai menyerap kandungan nutrisi yang tinggi dari kurma, rasa lapar dapat dikendalikan.

4. Kurma dapat meningkatkan kesehatan otak

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Musthafa Mohamed Essa, Ph.D. dkk., menunjukkan kurma melindungi otak dari stres oksidatif dan peradangan.

Buah kurma adalah sumber serat makanan yang baik dan kaya fenolat total dan antioksidan alami, seperti anthocyanin, asam ferulat, asam protocatechuic, dan asam caffeic.

Keberadaan senyawa polifenol ini dapat membantu dalam pengobatan penyakit Alzheimer.

5. Cegah penyakit jantung

Sebuah penelitian oleh Rock W et al. menyimpulkan kurma memiliki efek menguntungkan pada asam lemak jenuh dan stres oksidatif.

Hal itu sering dikaitkan dengan masalah jantung dan memiliki potensi untuk mencegah atherogenesis yang mengarah ke penyakit kardiovaskular.

Kurma yang dikolaborasikan dengan buah delima, kaya antioksidan dapat membantu mengurangi risiko stroke.

Mereka kaya berbagai phytochemical yang juga membantu mencegah penyakit jantung.

Selanjutnya, kurma merupakan sumber potasium yang kaya.

Terbukti kurma dapat mengurangi risiko stroke dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung lainnya.

Berita ini sudah tayang di Intisari-Online dengan judul "Ingin Persalinan Lancar? Makan Saja Kurma 1 Bulan Sebelum Melahirkan!"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved