Penembakan di Mesuji
Jenazah Korban Penembakan di Register 45 Mesuji Dipulangkan ke Keluarga di Desa Balinuraga
“Benar, semalam jenazah korban tiba di rumah keluarganya di Desa Balinuraga, diantarkan oleh pihak Polres Mesuji,” kata Camat Way Panji, Isro Abadi.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Komang Tiste alias Komang Tis (46), korban meninggal setelah ditembak orang tidak dikenal di Dusun Putuk Jaya Desa Talang Batu, Mestim, Mesuji, dibawa pulang ke rumah keluarganya di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan.
Jenazah Komang Tis tiba di Balinuraga pada Senin (20/1/2020) malam.
“Benar, semalam jenazah korban tiba di rumah keluarganya di Desa Balinuraga, diantarkan oleh pihak Polres Mesuji,” kata Camat Way Panji, Isro Abadi kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (21/1/2020).
Menurut Isro Abadi, dari cerita Ketut Wasti, istri korban, kejadian Penembakan terjadi sekira pukul 07.00 WIB.
Saat itu dirinya dengan sang suami sedang menyemprot rumput di ladang singkong yang digarapnya di Dusun Putuk Jaya Register 45 Mesuji.
• Kronologi Penembakan di Register 45 Mesuji, Petani Tewas Diberondong Peluru di Depan Istri
• BREAKING NEWS Polda Lampung Pastikan Situasi di Mesuji Kondusif Pasca Penembakan Petani
• Polda Lampung Sebut Petani di Register 45 Mesuji Ditembak 4 Kali
• Soal Motif Penembakan di Register 45 Mesuji, Kapolres Sebut Masalah Pribadi
Lalu, lanjut Isro Abadi, datang 2 orang menggunakan sepeda motor Honda Beat menghampiri keduanya.
Pelaku, kata Isro Abadi, kemudian mengatakan kepada Komang Tis dan istrinya, jika lahan kebun singkong tersebut adalah milik mereka.
Seketika, terus Isro Abadi, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak Komang Tis sebanyak 2 kali.
Komang Tis, lanjut Isro Abadi, sempat melarikan diri ke kebun karet yang bersebelahan dengan kebun singkong.
Tapi, kata Isro Abadi, pelaku kembali menembak korban 2 kali.
Komang Tis akhirnya jatuh.
"Korban terkena tembakan di dada kiri dan perut sebelah kiri," ujar Isro Abadi.
Sang istri, kata Isro Abadi, Ketut Wasti sendiri berlari meminta pertolongan warga sekitar.
Setelah kedua pelaku pergi, imbuh Isro Abadi, warga mendatangi korban.
Komang Tis, menurut Isro Abadi, meninggal di lokasi kejadian.