Ibu dan Anak Dibegal di Ring Road, 1 Tewas dengan Luka Berat
Korban Susanti (39) meninggal dunia usai mengalami luka robek pada bagian kepala kaki dan tangan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pihak kepolisian Polsek Sunggal melakukan olah tempat kejadian (TKP) setelah terjadinya aksi begal yang menyasar ibu dan anak di Ring Road pada Minggu (26/1/2020) kemarin.
Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi mengatakan, kejadian tersebut merupakan kecelakaan lalu lintas di Jalan Amal Depan MICC, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal.
"Duduk kejadian sementara, informasi yang di TKP, sebelum terjadinya laka lantas tersebut mobil Xenia BK 1695 UQ datang dari arah barat (arah Jl TB Simatupang) menuju ke arah timur (arah Ring Road). Saat itu mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan mengambil jalur kanan jalan," ujarnya, Senin (27/1/2020).
Lanjut Yasir, saat itu datang pengendara sepeda motor Honda Beat BK 6554 AAD dari arah yang berlawanan.
Saat kedua kendaraan tersebut berselisih bagian depan sepeda motor membentur ke bagian samping kanan depan mobil Xenia, sehingga pengendara sepeda motor lepas kendali dan terseret di atas badan jalan.
• Aksi Trimo Lawan 4 Begal, Terjatuh karena Pukulan Kayu, Motor Selamat meski Sempat Dibawa
• 14 Begal Cilik Sudah Beraksi 6 Bulan, Uangnya untuk Mabuk-mabukan
• Takut Ditembak, Begal di Trimurjo Serahkan Diri ke Polisi
• Fakta Baru Kasus Pelajar Bunuh Begal, Tak Dituntut Hukuman Berat sampai Soal Pernikahan
"Pengendara sepeda motor bernama Kana Rizky Ramadhani (19) mengalami luka robek pada tangan dan kaki kanan,” ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa ada percobaan pencurian dengan modus ingin merampas barang bawaan almarhum Susanti yang berada di boncengan.
Sementara pengemudi mobil Xenia BK 1695 UQ, Hendry (40) tidak mengalami luka-luka.
Korban Susanti (39) meninggal dunia usai mengalami luka robek pada bagian kepala kaki dan tangan.
"Penanganan terhadap korban yaitu dalam perkara kecelakaan lalu lintas dan percobaan pencurian dengan kekerasan,” kata dia.
Kapolsek mengatakan, sejauh ini sudah memeriksa enam orang saksi terkait insiden tersebut.
Para saksi yang diperiksa, antara lain pengendara sepeda motor dan pengendara mobil Xenia.
“Yang pasti korban meninggal karena kecelakaan. Kecelakaan ini sendiri bisa faktor manusia di mana ibu itu mendapatkan gangguan dari pengendara lain seperti percobaan jambret sehingga anak korban tidak konsentrasi membawa sepeda motor sehingga terjatuh," ujarnya.

Cerita Korban
Diketahui, seorang ibu bernama Susanti (49) bersama putrinya, Kana Rizky Ramadhani (18) warga Dusun XII Kodam Lama, Medan Krio, Kecamatan Sunggal, menjadi korban keganasan begal di simpang Jalan Amal, Ringroad, Kota Medan, Minggu (26/1/2020).
Susanti meninggal dunia, sedangkan putrinya mengalami luka.
Pantauan www.tribun-medan.com saat mengunjungi rumah duka, Kana Rizky Ramadhani tampak terbaring lemas.
Saat diwawancarai terkait kronologi kejadian tersebut, Kana tak kuasa menahan tangis menceritakan detik-detik peristiwa yang menewaskan ibunya.
Kana menuturkan, awalnya ia bersama ibu berangkat sekitar pukul 10.00 WIB ke Loket Putra Pelangi yang berada di Jalan Ring Road, untuk mengambil paket obat-obatan dari Pekanbaru.
"Jadi awalnya kami sama ibu itu berangkat naik kereta (sepeda motor) untuk ambil paket obat-obatan dari loket Putra Pelangi," ucap Kana, Senin (27/1/2020).
Lalu, ia menerangkan sewaktu pulang dari loket ada dua orang pria yang mengendarai motor matic warna putih yang menyalip dari kanannya dan mencoba mengambil paket tersebut.
Sang ibu terkejut dan langsung berteriak.
"Jadi waktu sudah masuk Jalan Amal setelah lampu merah yang di bawah jembatan penyambung gedung kanan-kiri. Tiba-tiba dari kanan saya ada dua laki-laki yang mencoba mengambil paket itu. Lalu ibu saya terkejut gitu sambil teriak, ‘Kana, Masya Allah’. Saya terkejut, dan kami jatuh," ucap Kana.

Kana terjatuh ke kiri dan tertimpa sepeda motor, sedangkan ibunya terjatuh ke kanan dan tertabrak mobil.
"Saya jatuh ke kiri ketimpa kereta (sepeda motor), di situ memang kosong, tapi ibu saya jatuh ke kanan ada mobil jadi kelindas atau cuma nyenggol aja. Karena saya juga jatuh jadi saya tidak tahu keadaan ibu saya di belakang, saya cuma minta pertolongan sampai teriak-teriak," ucap Kana.
Kana juga menuturkan dirinya langsung ditolong warga.
Saat itu Kana melihat ibunya sudah tergeletak di jalan dan sudah bersimbah darah.
"Lalu saya ditepikan, waktu itu baru saya lihat ibu saya di jalan sudah tergeletak berdarah, wajahnya, hidungnya mengeluarkan darah dan dari lehernya juga. Padahal disitu ibu pakai masih pakai helm," ucap Kana.
Dengan kaki dan tangan yang terluka, Kana langsung berusaha menemui ibunya.
"Saya dengan keadaan pincang berdarah semua langsung berusaha nemuin ibu saya," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa dirinya sudah tidak lagi melihat paket tersebut ketika ibunya terjatuh.
"Saya udah tidak fokus sama paket itu tapi saya rasa diambil karena kami sudah terjatuh semua. Saya juga tidak tahu saya rasa udah diambil karena ibu saya juga tidak ada pegang paketnya lagi," tambahnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan ibunya langsung dibawa ke Rumah Sakit Bina Kasih menggunakan pick up dan hingga akhirnya dinyatakan sudah meninggal oleh pihak rumah sakit.
(mft/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di medan.tribunnews.com