Pemuda 18 Tahun Jadi Muncikari, Ditangkap Seusai Tawarkan PSK ke Polisi di Mojokerto
Seorang pemuda berusia 18 tahun ditangkap polisi lantaran menjadi Muncikari. Penangkapan tersebut dilakukan setelah polisi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pemuda berusia 18 tahun ditangkap polisi lantaran menjadi Muncikari.
Penangkapan tersebut dilakukan setelah polisi menyamar sebagai pengguna jasa.
Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto, Jawa Timur, meringkus seorang Muncikari yang bekerja di kawasan wisata Pacet, Mojokerto.
Kapolres Mojokerto AKBP Feby DP Hutagalung mengungkapkan, Muncikari tersebut diringkus pada 18 Januari 2020 lalu di sebuah villa di Padusan, Pacet, Kabupaten Mojokerto.
• Oknum Polisi Dilaporkan Selingkuh dengan Wanita Penjaga Kantin yang Sedang Hamil 7 Bulan di Bantaeng
• Detik-detik Ibu Tewas Terseret Mobil Seusai Dijambret, Anak Ceritakan Ucapan Terakhir Ibunya
• Istri Labrak Perempuan Selingkuhan di Kantornya, Malah Bakal Masuk Penjara
Muncikari itu, yakni AF.
Ia merupakan pria berusia 18 tahun yang tinggal di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Feby mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Muncikari itu sudah beraksi sejak 6 bulan lalu.
Selama 6 bulan tersebut, AF mencari para pelanggan atau pengguna jasa pekerja seks komersial dengan sasaran para tamu wisatawan yang berkunjung ke wilayah Pacet.
Menurut Feby, tertangkapnya salah satu Muncikari berawal dari keluhan dan laporan masyarakat terkait maraknya prostitusi di kawasan wisata Pacet.
"Jadi ini awalnya dari keluhan masyarakat yang resah atas maraknya praktik prostitusi di kawasan wisata, terutama di Pacet," kata Feby DP Hutagalung di kompleks asrama Polri Kota Mojokerto, Selasa (28/1/2020).
Menurut dia, upaya untuk membongkar praktik prostitusi di wilayah Pacet cukup rumit.
Polisi pun melakukan berbagai langkah untuk mengungkap praktik tersebut.
Pada 18 Januari 2020, polisi berhasil menemukan Muncikari yang biasa menawarkan PSK kepada para tamu yang datang ke Pacet.
Polisi lebih dulu menyamar sebagai pengguna jasa.
"Karena untuk mengetahui lebih detail harus dengan berbagai macam teknik, sehingga yang pengguna jasa ini juga bagian dari kita untuk mengetahui persis, benar atau tidaknya," kata Feby DP Hutagalung.