Tribun Bandar Lampung

Patah Hati, Pemuda Bandar Lampung Gantung Diri di Kontrakan Kekasih

Kapolsek Kedaton Kompol M Daud menuturkan, satu jam sebelum ditemukan tewas, korban sempat bertanya keberadaan Sisi kepada Alsifa.

grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Diduga karena patah hati, pemuda Bandar Lampung gantung diri di kontrakan kekasih, Rajabasa, Bandar Lampung, Senin (27/1/2020) pukul 23.00 WIB. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - DN (20), warga Kedaton, Bandar Lampung, nekat mengakhiri hidupnya.

Ia tewas Gantung Diri di depan kamar sebuah kontrakan, di Rajabasa Raya, Bandar Lampung, Senin (27/1/2020) pukul 23.00 WIB.

Ia ditemukan Gantung Diri di kamar kontrakan kekasihnya, S.

Jenazah DN ditemukan oleh adik S, A.

Siswa SMK Tewas Gantung Diri, Sempat Video Call dengan Teman Sebelum Bunuh Diri, Ini Kata Psikolog

Hotel Tertinggi di Sumatera Dibangun di Bandar Lampung, Berikut Daftar Gedung Tertinggi di Lampung

Kisah Nenek di Lampung Tengah yang Diusir Putrinya, Terpaksa Menumpang di Rumah Kadus

Kapolsek Kedaton, Kompol M Daud menuturkan, satu jam sebelum ditemukan tewas, korban sempat bertanya keberadaan S kepada A.

Korban menanyakan perihal ke mana perginya sang kekasih.

"Adik pacarnya menjawab bahwa S sedang pergi ke Kalianda. Beberapa waktu kemudian A pulang ke kontrakan dan melihat korban sudah tergantung pada kusen pintu kamar," ujar Kapolsek, Selasa (28/1/2020).

Dari keterangan adik pacar korban, imbuh Daud, dugaan sementara kematian korban karena patah hati.

Pasalnya, korban nekat melakukan hal tersebut akibat kecewa sang kekasihnya mendua hati bersama pria lain.

Daud menjelaskan, korban sebelumnya sudah beberapa kali mengeluarkan ancaman kepada pacarnya untuk bunuh diri.

"Rencana malam itu (saat kejadian) mau ngapel, kecewa tidak ketemu pacar akhirnya dia Gantung Diri," jelasnya.

Kendati korban ditemukan sudah tidak bernyawa, tidak ada kecurigaan lain dari pihak keluarga.

Pihak keluarga enggan permasalahan ini ditindaklanjuti oleh polisi.

Alhasil, jenazah korban Gantung Diri ini langsung diserahkan ke keluarga tanpa melalui autopsi.

Pasalnya, keluarga korban sudah ikhlas.

“Setelah diidentifikasi oleh Inafis Polresta korban langsung diurus keluarga. Jenazahnya tadi siang (kemarin) sudah dimakamkan," jelas Daud.

Gantung Diri dilarang nikahi nenek

Sebelumnya, seorang pemuda tewas setelah Gantung Diri di Semarang, Jawa Tengah.

Diduga, perbuatan nekat itu dilakukan setelah niatnya nikahi nenek anak 5 tak disetujui orangtua.

Korban bernama Erwin (26).

Sang pemuda tewas saat ditemukan Gantung Diri pada Rabu (25/12/2019) pukul 16.00 WIB.

Dilansir dari TribunJateng (grup Tribunlampung.co.id), Erwin ditemukan Gantung Diri di dapur rumahnya.

Korban tinggal di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.

Ibu korban YS (50) yang pertama kali menemukan jenazah korban.

Kapolsek Ngaliyan, AKP R Justinus mengatakan, sebelum gantung diri, korban sempat menelepon ibunya.

Ibu Muda Bunuh Diri di Minimarket, Sang Adik Kaget Lihat Icah Gantung Diri

Kisah 9 Mahasiswa Lampung Terjebak di China karena Takut Tertular Virus Corona

Pemerintah Akan Hapus Tenaga Honorer, BKD Verifikasi Ulang Data Tenaga Honorer di Pemkab Lamsel

Korban meminta ibunya untuk datang ke rumah indekos.

Tak berselang lama, ibunya datang mencari korban.

Namun, ia malah menemukan anaknya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Setelah olah TKP, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Keluarga meminta jenazah pemuda tewas itu tak diautopsi.

Hal tersebut sesuai permintaan dari keluarga yang dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh perwakilan keluarga dan RT/RW setempat.

Pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskan.

"Kami selanjutnya menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," terangnya.

Hubungan dengan janda tak direstui

Sang pemuda tewas Gantung Diri diduga karena hubungannya dengan seorang janda tak direstui orangtua.

Dia memilih mengakhiri hidup lantaran niatnya nikahi pujaan hati urung terlaksana.

Sebab, orangtuanya tidak merestui.

Terutama, ayah korban.

"Saya memang tidak merestui. Sebab wanita yang mau dia seriusi itu janda anak lima dan sudah memiliki cucu," ungkap ayah korban, Koiron kepada Tribun Jateng, Rabu (25/12/2019) malam.

Dia melanjutkan, malam sebelum kejadian gantung diri, Erwin sempat meminta tolong ibunya untuk menyampaikan kembali maksud korban ingin menikahi wanita pilihannya.

Kekasih korban diketahui berasal dari Desa Sumberejo Kaliwungu, Kendal.

"Saya bilang, kalau mau hidup bersama wanita itu ikut saja dia. Jangan di sini."

"Tapi kalau memilih saran orangtua silakan saja tetap di sini," katanya.

Penolakan Koiron bukan tanpa alasan.

Dia membeberkan usia anaknya dengan wanita itu terpaut sangat jauh.

Bahkan, usia kekasih anaknya itu lebih tua dibandingkan ibunya.

Menurut Koiron, wanita itu tidak tepat untuk anaknya.

Dia sempat mendengar kabar, wanita yang disukai anaknya telah meninggalkan suami pertamanya yang terkena stroke.

"Sebenarnya orangtua mana yang tidak menginginkan terbaik untuk anaknya."

"Saya menolak bukan karena saya tidak suka terhadap anak. Tetapi semua demi kebaikan anak," jelasnya.

Dia mengungkapkan jalinan asmara anaknya itu, telah berjalan tiga tahun.

Hal itu berawal dari teman kerja.

Andai anaknya memilih perempuan lain yang sebaya dengan dia, tentu bakal dia dukung.

Koiron mengakui anaknya memang pendiam.

Ia jarang bergaul dengan pemuda seusianya.

"Almarhum juga jarang ikut kegiatan di lingkungan sekitar," jelasnya.

Koiron pun mengaku iklhas atas kepergian anaknya.

Rencananya pada Kamis (26/12/2019) siang, anaknya bakal dimakamkan di TPU setempat.

Korban sempat makan rujak

Sebelum gantung diri, alhamarhum Erwin sempat makan rujak bersama ibu dan kakaknya.

Kapolsek Ngaliyan, AKP R Justinus menuturkan mereka makan rujak di rumah ayah korban, di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Rabu (25/12/2019) pukul 15.00 WIB.

Lantas, anak pasangan Koiron dan Sugiayanti itu menuju rumah indekos milik ayahnya yang tidak jauh dari rumah pertama.

"Sekira pukul 16.00 WIB, korban sudah tergantung tak bernyawa di dapur."

"Korban menggantungkan diri di usuk dengan menggunakan kain bendera merah putih," tuturnya. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved