Tribun Lampung Tengah

Kisah Nenek di Lampung Tengah yang Diusir Putrinya, Terpaksa Menumpang di Rumah Kadus

Karena dianggap merepotkan keluarga, Sarah harus hidup seorang diri. Ia mengaku diusir oleh anak perempuannya sejak beberapa bulan lalu.

Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Syamsir
Nenek Sarah (tengah, baju oranye) di depan rumah barunya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WAY PENGUBUAN - Sarah (60), warga Dusun Tanjung Mulia, Kampung Tanjung Ratu Ilir, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah, mengalami nasib tragis.

Karena dianggap merepotkan keluarga, Sarah akhirnya harus hidup seorang diri.

Ia mengaku diusir oleh anak perempuannya, sejak beberapa bulan lalu. 

Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, nenek renta tersebut harus mengharapkan belas kasih dari warga.

Ditinggal Suami dan Anak ke Lampung, Nenek Sebatang Kara Ditendang Gara-gara Dituduh Mengutil

Sudah Terbujur Kaku, Syamsuri Langsung Peluk Keponakannya: Tangan Terikat, Mulut Dilakban

Pemerintah Akan Hapus Tenaga Honorer, BKD Verifikasi Ulang Data Tenaga Honorer di Pemkab Lamsel

Kepala Kampung Tanjung Ratu Ilir Samsuri menjelaskan, Sarah terpaksa menumpang di rumah kepala Dusun Tanjung Mulia, setelah ia diusir anaknya.

"Nenek Sarah harus tinggal seorang diri. Selama ini dia dirawat oleh Kadus Tanjung Mulia. Ia terpaksa tinggal seorang diri karena diusir oleh putrinya. Karena sebelumnya ia tinggal dengan putrinya tersebut," beber Samsuri, Rabu (29/1/2020).

Samsuri mengatakan, Sarah kerap cekcok dengan putrinya saat mereka masih tinggal serumah.

Puncaknya, dia diusir oleh sang anak beberapa bulan lalu.

Mendengar kabar tersebut, Kapolsek Way Pengubuan Iptu Widodo Rahayu berinisiatif melakukan pembangunan rumah untuk Sarah.

"Kita melakukan koordinasi dengan Forkopimcam melalui Bhabinkamtibmas, kepala dusun, dan kepala kampung. Kita menginisiasi pembangunan rumah untuk Nenek Sarah," kata Widodo Rahayu.

Setelah mengumpulkan dana dari para donatur, akhirnya diputuskan untuk membangun rumah di Dusun Tanjung Mulia.

Rumah tersebut dibangun dengan menggunakan dinding kayu dan lantai semen.

"Pembangunannya sudah berjalan dan sudah bisa ditempati oleh Ibu Sarah."

"Kami juga terima kasih kepada warga yang sudah melakukan kerja bakti untuk pembangunannya," ujar Widodo Rahayu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved