Lakalantas di Lampung Selatan

Galian Pipa SPAM Diduga Sebabkan Lakalantas, Pemprov Imbau Kontraktor Segera Selesaikan Pekerjaan

Pemprov Lampung mengimbau agar pihak ketiga dalam hal ini kontraktor proyek galian pipa SPAM, segera menyelesaikan pekerjaannya.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Noval Andriansyah
tribunlampung.co.id/deni saputra
Lokasi ibu dan bayi yang tewas karena tertabrak truk tronton pada Rabu (29/1/2020) sore. Di lokasi kejadian masih terlihat ada bekas darah korban. Foto diambil pada Kamis (30/1/2020). 

Bahu jalan yang dilintasi korban, terdapat banyak batu kerikil bekas galian pipa SPAM.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Kamis (30/1/2020), di lokasi lakalantas, masih terlihat bekas darah korban meski sudah ditutupi pasir.

Bekas darah korban tepat di pinggir bahu jalan antara aspal dengan galian pipa SPAM.

Kondisi galian pipa SPAM di sepanjang bahu Jalinsum ini tampak ditutup dengan tanah, bercampur kerikil.

Zaini (57) seorang warga yang tinggal tepat tidak jauh dari lokasi kejadian lakalantas tersebut mengatakan, galian di bahu jalan itu sudah lama, dan belum diaspal kembali.

"Sudah lama ini galiannya, galian SPAM, dulunya aspal sampai ke pinggir tetapi setelah ada galian ini belum di aspal lagi," ujar Zaini.

Setelah kejadian lakalantas tersebut, Zaini sempat mendiskusikan kepada pihak pekerja proyek.

Pihak pekerja, menurut Zaini, mengatakan akan segera memperbaiki bahu jalan tersebut, salah satunya pada lokasi lakalantas yang menewaskan ibu dan bayi baru-baru ini.

Komentar DPRD Lampung

DPRD Lampung turut berkomentar setelah kejadian lakalantas di Natar, Lampung Selatan yang mengakibatkan ibu dan bayi meninggal di tempat, Rabu (29/1/2020).

Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung Ade Utami Ibnu mengatakan, pemerintah harus segera melakukan perbaikan darurat supaya tidak lagi memakan korban jiwa.

"Harus ada perbaikan jalan secepatnya, terlebih kerusakan ini juga diakibatkan adanya program pemerintah," ujar politisi PKS tersebut, saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Kamis (30/1/2020).

Ketua Komisi II DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi mengatakan, negara dalam hal ini pemerintah daerah, wajib turun tangan memberikan kerugian kepada pihak keluarga yang menjadi korban lakalantas.

Menurut politisi Partai NasDem tersebut, lakalantas yang terjadi itu akibat kelalaian negara karena tidak menyediakan infrastruktur yang baik.

"Selain jalan, ada item lain yang harusnya segera diperbaiki seperti lampu lalu lintas dan lampu penerangan jalan," tegas Wahrul.

Tak ada firasat

Sebelumnya, suami korban lakalantas yang menewaskan istri dan bayi, mengatakan, sesaat sebelum kejadian istrinya Diana Yantika sempat melakukan video call dengan dirinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved