Koordinasi dengan Kemenlu, Pemprov Pantau Mahasiswa Lampung di China
Menurut Nunik, rata-rata pelajar asal Lampung yang menimba ilmu di China bukan berada di Kota Wuhan, lokasi wabah virus corona.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan tidak tinggal diam mengetahui terjebaknya sejumlah mahasiswa di China.
Pemprov Lampung terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memantau kondisi dan keberadaan para mahasiswa.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim atau Nunik, Rabu (29/1/2020).
Menurut Nunik, rata-rata pelajar asal Lampung yang menimba ilmu di China bukan berada di Kota Wuhan, lokasi wabah virus corona.
Meski begitu, pemprov tidak tinggal diam.
• Kisah 9 Mahasiswa Lampung Terjebak di China karena Takut Tertular Virus Corona
• VIDEO Warga Wuhan Baku Hantam di Supermarket karena Berebut Makanan
• Video Warga China Pakai Pembalut Wanita sebagai Masker Wajah untuk Hindari Virus Corona
• Jalinsum Makan Korban Lagi, Ibu dan Bayinya Tewas Ditabrak Truk
Pemprov terus memantau keberadaan mereka di China.
"Kita follow up terus mahasiswa Lampung di sana. Jangan sampai tidak terdeteksi," kata Nunik di kompleks kantor Gubernur Lampung.
Ia mengatakan, pemprov telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memantau kondisi para mahasiswa tersebut.
Untuk kepulangan mereka, harus mengikuti mekanisme dan prosedur yang berlaku pada pemerintah pusat.
"Semua ada prosesnya, jangan terlalu ngeri. Seluruh warga yang datang dari luar negeri akan melalui proses bukan hanya dari China saja. Di bandara ada detektor, nanti kelihatan suhu tubuh dan segala macamnya. Bila ada indikasinya pasti ada tindak lanjutnya," katanya.
Diketahui, ada 9 mahasiswa Lampung yang terjebak di Kota Yangzhou, China.
Kondisi kota tersebut mencekam.
Sudah ada empat warga Yangzhou yang terkena virus corona.
Para mahasiswa belum pulang ke Tanah Air dan saat ini dalam kondisi kekurangan stok makanan.
Sementara PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang memperketat aktivitas bongkar muat kapal asing.