Menteri AS Sebut Amerika Serikat Dapat Untung Virus Corona di China, Pernyataannya Tuai Kritik

Diwawancarai The Washington Post, Benjamin menuturkan Ross sama sekali tidak mendasarkan klaimnya pada bukti-bukti ilmiah.

Editor: Romi Rinando
(Daniel Leal-Olivas | AFP | Getty Images)
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross Sebut Amerika Serikat Dapat Untung Virus Corona yang Terjadi di China, pernyataannya dikritik 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Virus corona yang melanda China ternyata memberi keuntungan bagi negara Amerika Serikat

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Amerika Serikat ( AS) Wilbur Ross

Menurut dia, virus corona yang tengah melanda China dan dunia bisa menguntungkan mereka. Tak pelak, pernyataan politisi asal Weehawken, New Jersey, soal penyakit yang dinyatakan darurat internasional itu menuai kritik.

Kepada Fox Business TV, Ross menerangkan bahwa wabah virus corona di China "sangat disayangkan". Namun di sisi lain, membuat pelaku bisnis berpikir dua kali untuk beroperasi di sana.

"Saya sedang tak ingin berbicara soal keuntungan dari kejadian tak menyenangkan ini. Namun, momen ini bisa memberi pandangan lain bagi pebisnis," ujarnya. "Jadi saya pikir, (virus corona) bisa mengembalikan pekerjaan di Amerika Utara, mungkin sebagian di AS. Mungkin juga di Meksiko," lanjut Ross.

Ayahnya Dikarantina karena Suspect Virus Corona, Remaja 17 Tahun Meninggal Akibat Telantar di Rumah

Kebenaran Virus Corona Sudah Tertulis di Alquran, Amalan Doa Agar Terhindar Penyakit Berbahaya

VIDEO Kewalahan Pasien Corona Terus Berdatangan, Dokter Ini Menangis dan Teriak

 

Dilansir AFP Kamis (30/1/2020), ucapan menteri 82 tahun itu menuai kritik, baik dari media sosial maupun dari pakar kesehatan. "Dia membuat komentar tak bertanggung jawab di luar bidang keahliannya," ujar Georges Benjamin dari Asosiasi Kesehatan Publik AS (APHA).

Diwawancarai The Washington Post, Benjamin menuturkan Ross sama sekali tidak mendasarkan klaimnya pada bukti-bukti ilmiah.

Pemerintah China telah mengumumkan bahwa virus Wuhan, diambil dari nama kota tempat pertama kali penyakit itu muncul, sudah membunuh 212 orang. Selain itu, virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) tersebut sudah menjangkiti lebih dari 7.700 orang di Negeri "Panda".

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, sumber virus tersebut berasal dari Pasar Ikan Huanan di Wuhan. Kesimpulan itu diambil setelah mereka memastikan bahwa 31 dari 33 sampel positif yang diambil berasal dari kawasan barat pasar.

Zona barat itu disebut merupakan penjualan hewan liar dan eksotis seperti anak serigala, rubah, kelelawar, hingga burung merak.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat selepas pertemuan di Jenewa, Swiss, setelah menyimpulkan kasus ini perlu perhatian skala besar.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, virus corona sudah memenuhi kriteria mengapa pihaknya menyatakan status darurat. Dia menjelaskan, fokus pihaknya adalah virus corona tersebut bisa menular ke negara dengan sistem kesehatan yang lemah.

"Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang terjadi di dunia. Namun apa yang tengah berlangsung di dunia," ujar Tedros. Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah "wabah tak terduga" yang harus ditangani juga secara "tak terduga" untuk membendungnya. (Artikel ini telah tayang di Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved