Ketemu Wali Kota saat Banjir, Pedagang Gorengan Mengadu Rutin Dipungli Oknum Satpol PP
"Akan saya tertibkan orang yang nggak bener, sadarlah jangan sampai mengganggu rakyat. Itu kan tugas pemerintah bagaimana ekonomi rakyat lebih baik,"
"Ya nggak maksa (mintanya). Tapi kalau nggak ngasih dia datang lagi," tuturnya.
Ditanya dari mana dirinya mendapatkan informasi bahwa oknum tersebut merupakan anggota Satpol PP, ia mengungkapkan mengetahui hal tersebut dari anggota Satpol PP lainnya.
"Saya tanya sama anggota pol pp lainnya," bebernya.
Diduga pungutan liar (pungli) terhadap pedagang tersebut dilakukan oleh Kabid Ketertiban Umum Jan Roma.
Herman HN sendiri cukup terkejut mendengar laporan terkait pungli yang dilakukan oknum satpol PP.
Dia meminta pedagang gorengan ini untuk tidak memberikan uang lagi ke depannya.
"Ya jangan dikasih dong. Saya baru tahu. Ya sudah yang penting saya sudah tahu," jawab Herman HN.
Herman HN mengatakan bakal menertibkan pegawai yang tidak benar terlebih menganggu masyarakat dalam mencari nafkah.
"Akan saya tertibkan orang yang nggak bener, sadarlah jangan sampai mengganggu rakyat. Itu kan tugas pemerintah bagaimana ekonomi rakyat lebih baik," tukas dia.
Ditanya adakah sanksi yang diberikan terhadap oknum tersebut, Herman belum memberikan jawaban pasti.
"Ya nanti lah," tandas dia.
Usai meresmikan kantor kelurahan, Herman menyempatkan meninjau langsung sekolah yang dilaporkan oleh warga kerap banjir saat hujan.
Setelah melihat sendiri kondisinya, Herman berjanji akan meninggikan bagian depan sekolah.
“Sudah saya lihat, akan saya tinggikan di atasnya,” kata dia.
Herman meminta camat maupun lurah meninjau lokasi agar saat dilakukan perbaikan tidak menggangu akses jalan di wilayah setempat.
“Tentunya kita perbaiki segera. Coba PU dibuat saluran apa, atau camat cari jalan keluar gimana, semen dari saya pasir dari saya. Tetapi jangan memakan jalan, libatkan rakyat untuk gotong royong,” tambahnya.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)