Ketemu Wali Kota saat Banjir, Pedagang Gorengan Mengadu Rutin Dipungli Oknum Satpol PP

"Akan saya tertibkan orang yang nggak bener, sadarlah jangan sampai mengganggu rakyat. Itu kan tugas pemerintah bagaimana ekonomi rakyat lebih baik,"

Tribun Lampung/Sulis
Ketemu Wali Kota saat Banjir, Pedagang Gorengan Mengadu Rutin Dipungli Oknum Satpol PP. FOTO Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meninjau Puskesmas Way Laga, Sukabumi, Kamis (16/1/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID. BANDAR LAMPUNG - Pedagang mengadu ke wali kota Bandar Lampung Herman HN gara-gara dipungli oknum Satpol PP.

Pedagang mengaku setor rutin ke oknum Satpol PP dengan alasan bayar uang keamanan.

Pengaduan pedagang disampaikan saat wali kota mengunjungi lokasi banjir di SDN 1 Surabaya, Kedaton.

"Saya dimintai uang Pak tiap bulan, katanya karena jualannya kena trotoar padahal saya jualannya depan toko," keluh warga RT 11 ini.

Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Surabaya, Kecamatan Kedaton kerap kebanjiran saat diguyur hujan deras.

Menurut penuturan warga setempat, kondisi itu dipicu kondisi saluran drainase yang tidak mampu menampung arus air.

Warga mengeluhkan kondisi tersebut langsung di hadapan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN saat melakukan peresmian gedung kantor Kelurahan Surabaya, Senin (3/2/2020).

 Wali Kota Herman HN Gratiskan Pasar Terminal Kemiling jika Ada yang Mau Berjualan

 Herman HN Kesal Pembangunan Flyover Rajabasa Terhambat, Kontraktor Didenda Rp 5,2 Juta Sehari

 BREAKING NEWS Anggota Polsek Way Bungur Tewas Dikeroyok Orang Tak Dikenal Sepulang dari Hajatan

 Itera Siapkan 24 Stan Kuliner Bagi Peserta Tes CPNS

Warga yang tinggal di RT 09 ini mengatakan, lokasi sekolah memang berada di dataran rendah sehingga mendapatkan air kiriman dari daerah yang lebih tinggi ketika hujan.

"Sering banjir Pak sekolah SD 1, karena lokasinya di bawah, kami minta tolong dilakukan perbaikan,” tuturnya saat dialog dengan wali kota.

Posisi sekolahannya sendiri tidak jauh dari kantor kelurahan yang baru diresmikan.

Selain mengadu soal kondisi sekolahan di kelurahan tersebut, warga lainnya juga ada yang mengeluhkan soal adanya pungli yang diduga dilakukan oknum satuan polisi pamong praja (satpol PP) Bandar Lampung.

Pedagang gorengan di Jalan Teuku Umar Leha mengungkapkan jika dalihnya adalah uang keamanan.

"Saya dimintai uang Pak tiap bulan, katanya karena jualannya kena trotoar padahal saya jualannya depan toko," keluh warga RT 11 ini.

Leha menjelaskan bahwa tiap bulan dirinya dimintai uang sebesar Rp50 ribu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved