Polisi Dikeroyok Saat Naik Motor di Jakarta, Sempat Terdorong 20 Meter
Seorang polisi dikeroyok saat sedang mengendarai motor di Jakarta. Korban merupakan anggota polisi yang bertugas di Polda Metro Jaya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang polisi dikeroyok saat sedang mengendarai motor di Jakarta.
Korban merupakan anggota polisi yang bertugas di Polda Metro Jaya.
Korban bernama Muhamad Adi Saputro.
Polisi telah menangkap seorang pria berinisial FH.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, masih ada sembilan orang lainnya yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
• Kronologi Polisi Tewas Dikeroyok Massa di Lampung, Ada Batu-batu Berserakan di Sekitar Jasad Korban
• Detik-detik Anggota Polisi Lampung Tewas Dikeroyok Massa, Sempat Acungkan Parang Hampiri Orang-orang
• Ditolong Orang Mabuk, Sekeluarga Lolos dari Maut Saat Terkurung Api Kebakaran di Ruko 2 Lantai
• Istri Ditusuk Suami Saat Cekcok Dini Hari di Rumah, Pelaku Bawa Pisau Kejar Kerumunan Warga
Saat ini, mereka masih dalam pencarian polisi.
"Masih didalami dulu yang lain (pelaku) masih dalam pengembangan, tersangka sudah kita mintai keterangan," ujar Yusri saat ditemui di Polres Metro Bekasi, Selasa (4/2/2020).
Kronologi kasus polisi dikeroyok, Yusri mengatakan, berawal saat Adi bersama rekannya berboncengan naik motor.
Ia kala itu berboncengan dari parkiran tol Timur menuju ke Mustika Jaya.
Kemudian, saat di Pengasinan, ada tiga motor dari arah belakang motornya yang tiba-tiba mendahului.
"Tidak lama kemudian, datang satu motor langsung di depan motor korban (Adi), dia langsung turun dari motor sambil berkata ini dia orangnya," ucap Yusri Yunus.
Setelah itu, terjadi cekcok antara pelaku dengan Adi, hingga akhirnya ia terdorong sekitar 20 meter.
Setelah itu, Adi juga didatangi lagi oleh delapan orang menggunakan motor dan mengeroyoknya.
Untungnya kala itu, orang yang melintas membantu Adi, untuk memisahkannya dengan para pelaku.
Selanjutnya, Adi langsung membuat laporan ke Polsek Tambun untuk proses selanjutnya.
Yusri mengatakan, saat ini, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
"Sementara masih didalami, tersangka kami sudah periksa dan minta keterangan," tutur Yusri Yunus.
Polisi dikeroyok hingga tewas di Lampung
Sebelumnya, seorang anggota Polisi Tewas dikeroyok massa di Lampung Tengah pada Senin (3/2/2020) dini hari.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Identitas polisi tersebut diketahui berinisial Brigadir AJ.
Brigadir AJ adalah anggota Polsek Way Bungur, Lampung Timur.
Pengeroyokan terhadap Brigadir AJ terjadi di Kampung Sanggar Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, pada Senin (3/2/2020) dini hari.
Di tempat kejadian perkara (tkp), hajatan yang dimeriahkan acara organ tunggal, sedang berlangsung.
Saat itulah, Brigadir AJ dikeroyok massa hingga tewas.
Peristiwa pengeroyokan terhadap Brigadir AJ bermula saat Brigadir AJ emosi.
Brigadir AJ lalu mengeluarkan parang sembari menghampiri orang-orang yang di lokasi.
Pandra mengungkapkan, penyebab Brigadir AJ marah belum diketahui.
"Tiba-tiba (AJ) emosional dan mengeluarkan senjata tajam berupa parang, dan menghampiri setiap orang yang ada," tutur Zahwani Pandra Arsyad.
Kejadian tersebut, lanjut Pandra, membuat warga yang ada di tempat itu merasa terancam.
Namun, terus Pandra, warga tidak mengetahui bahwa AJ adalah anggota polisi.
"Sekitar pukul dua dini hari. Masyarakat merasa terancam sehingga terjadi pengeroyokan."
"Karena merasa terusik, akhirnya dikeroyok dan ternyata yang bersangkutan itu anggota," tandasnya.
Tidak sedang tugas
Keberadaan Brigadir AJ di Lampung Tengah ternyata bukan dalam rangka tugas.
Menurut Pandra, Brigadir AJ berada di Lampung Tengah karena ada keperluan pribadi.
Namun, Pandra tidak mengungkapkan secara jelas kepentingan pribadi yang membuat Brigadir AJ berada di Lampung Tengah.
Brigadir AJ tewas dengan luka di bagian kepala.
Diduga, luka berasal dari benturan benda keras.
Informasi yang dihimpun, warga mengeroyok Brigadir AJ menggunakan batu.
Dari keterangan yang didapat, terdapat batu-batu di sekitar jasad Brigadir AJ yang bersimbah darah, di tempat kejadian perkara.
Jenazah Brigadir AJ dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
Rencananya, jenazah Brigadir AJ akan dimakamkan di kampung halamannya di Lampung Timur.
"Alamat rumahnya di kampung Nambah Subur Kecamatan Way Bungur, Lampung Timur," ujar anggota biddokes RS Bhayangkara Polda Lampung yang enggan disebut namanya.
Propam gelar penyelidikan
Polda Lampung menurunkan tim dari Propam Polda Lampung untuk melakukan penyelidikan kasus anggota polisi Lampung tewas dikeroyok massa di Lampung Tengah.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan.
Pandra mengatakan, saat ini, Bid Propam Polda Lampung sedang mendalami penyebab Brigadir AJ mengeluarkan senjata tajam.
"Saat ini, Bid Propam masih mendalami soal ini," katanya, Senin, 3 Februari 2020.
Disinggung apakah AJ tengah berada dalam pengaruh alkohol, Pandra belum bisa memastikan.
"Masih didalami," tandasnya.
Wakapolda Lampung Brigjen Sudarsono langsung mendatangi Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Senin (3/2/2020) pagi.
Kedatangan Sudarsono untuk melihat jenazah Brigadir AJ.
Sayangnya, Sudarsono enggan memberikan keterangan mengenai kematian Brigadir AJ.
Sudarsono hanya membenarkan adanya anggota polisi yang tewas dikeroyok.
"Iya benar," ujar Sudarsono.
Saat ditanya lebih lanjut, Sudarsono mengatakan Humas yang akan memberikan keterangan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anggota Polisi Dikeroyok di Bekasi, 1 Orang Ditangkap, 9 Orang Buron