Ayah Tiri Siksa Anak di Bandar Lampung
Hanya Diam saat Ayah Tiri Menyiksa, Warga di Lampung Larang Ibu Kandung Asuh Anaknya
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar kediaman Jumiati menyebutkan, warga tak tega jika IB diasuh oleh ibunya.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
"Kayak di kepala atas, katanya dipukul pakai pompa ban. Terus ini yang (kepala bagian) kanan, dipukul pakai palu. Ditendang. Di perut dipukul pakai gancu besi yang buat mungut sampah," ujarnya sembari menunjukkan luka luka di tubuh korban.
"Nah ini juga, (bagian bawah) hidung di atas bibir ini, disundut rokok. Kaki melepuh karena dicelupin ke air panas," imbuh Suparno.
Suparno mengaku pernah mendapat laporan bahwa suatu ketika korban diajak merongsok oleh Wawan.
"Dia (korban) ditendang sampai jatuh, dibiarkan. Setiap diajak merongsok, dia nggak (boleh) naik gerobak, tapi disuruh jalan kaki, disuruh buntuti gerobak. Terus pas pulang, nggak boleh masuk ke rumah, disuruh tidur di gerobak," bebernya.
Saat mendapat laporan dari HD, Suparno meneruskannya kepada Babinsa Kelurahan Surabaya, Kedaton, Serda Frendi Nijardo.
Ia mengungkap sejumlah warga nyaris memukulinya.
Namun, aparat terlebih dahulu mengamankannya.
"Warga mau menghakimi dia. Akhirnya kami amankan pelaku," kata Serda Frendi.
"Pelaku diserahkan ke Polsek Kedaton untuk diproses secara hukum," imbuhnya.
Tiap Hari Dipukuli
Korban pun berterima kasih karena ayah tirinya telah diamankan.
"Makasih Pak. Aman, ayah sudah dikurung, nggak bisa marah-marah lagi," ujar korban di ruang tunggu Polsek Kedaton.
"Sedih disiksa. Bunda di sana (di rumah). Mau ketemu adik. Nanti mau pulang ke sana," ucapnya lagi.
Korban menunjukkan luka luka di tubuhnya.
"Ini (kaki) dicelupin ke air panas. (Kepala) dipukul pakai palu, (bawah hidung) disundut pakai rokok, tiap hari dipukulin," bebernya.