Setelah Tikam Istri Membabi Buta, Azwar Ngamuk di Polsek Serpong Sampai Hancurkan Kaca
Bahkan saat diamankan di Polsek Serpong, Azwar sempat berontak dan berteriak histeris.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGERANG - Tersangka penusuk istri, Azwar (35), ngamuk di Polsek Serpong.
Menurut Kapolsek Serpong, Kompol Stephanus Luckyto, Azwar mengamuk sampai sejumlah fasilitas di Polsek Serpong hancur.
Bahkan saat diamankan di Polsek Serpong, Azwar sempat berontak dan berteriak histeris.
"Saat diamankan pelaku teriak-teriak merusak beberapa fasilitas tahanan," ungkap Luckyto saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (5/2/2020).
"Seperti mika buat kunjungan itu dipecahin sama dia," sambung dia.
• Suami Tikam Istri karena Dianggap Dajal
• Istrinya Dicabuli dan Direkam Video, Suami Diperas Pemuda di Lampung, Pelaku: Buat Bayar Hotel
• Sindiran Keras Kapolri untuk Polisi yang Ngemis Jabatan ke Atasan
• Ketua DPR Robek Naskah Pidato Donald Trump di Hadapan Anggota Senat, Begini Balasan Sang Presiden
Terkait fakta baru tentang Azwar, menurut Luckyto, didapat berdasarkan keterangan kerabatnya.
Rupanya, Azwar memiliki riwayat sebagai pengguna obat terlarang sejak sekolah menengah atas sampai kuliah.
"Berdasarkan dari keterangan kerabat, tersangka memiliki riwayat penggunaan narkoba waktu SMA hingga kuliah," ujar Luckyto.
Meski begitu, pihaknya tak lantas menganggap pengaruh obat sebagai alasan pelaku menganiaya istrinya secara keji dengan pisau dapur.
Luckyto masih menunggu hasil observasi psikis dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, hingga 14 hari ke depan.
"Ini dugaan kembali apakah akibat penggunaan narkoba itu yang mentriger pelaku perbuatan itu."
"Kita kan enggak bisa mengira-ngira kita menunggu hasil observasi para medis di rumah sakit," ujarnya.
Azwar pun harus menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.
Pemeriksaan psikis penting mengingat gelagat pelaku terhadap istrinya terbilang janggal.
Sementara kondisi Siska kritis dan kabar terakhir sudah menjalani operasi penyambungan pembuluh darah di Rumah Sakit Permata Ibu, Tangerang.
"Untuk korban kemarin telah menjalani operasi penyambungan pembuluh darah," ujar Luckyto.
Tak ayal, Siska menderita banyak luka tusukan dari kepala hingga kaki
Luckyto mengatakan, tusukan pisau yang menghujam sekujur tubuh Siska sampai 15 tusukan.
"Akibat tusukan, kurang lebih 15 tusukan," ujarnya.
Suara Cekcok Tembus Dinding Tetangga
Sebelum peristiwa berdarah itu, Azwar dan Siska sempat bertengkar hebat di teras rumah mereka.
Sehingga, mengganggu tetangga di Cluster Viola Residence, Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan atau Tangsel.
"Sering ribut memang, ya beberapa kali," ujar Christine, tetangga Azwar dan Siska kepada media pada Selasa (4/2/2020) sore.
Christine mengungkapkan, suara ribut pasutri ini sampai menembus dinding rumahnya yang saling berdempetan.
"Saya bingung suaranya keras banget sampai dari tembok saya itu kedengaran," ujarnya.
Azwar dan Siska dikenal pendiam dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.
Christine tahu, Siska selalu berangkat kerja pagi, dan pulang malam.
Sedangkan Azwar lebih banyak terlihat di dalam rumah.
"Jarang, jarang ngobrol, hampir enggak pernah malah."
"Saya tahu nama istrinya saja dari ojek yang biasa pagi-pagi jemput, kan suka salah alamat tuh, 'Bu Siska ya'."
"Kalau suaminya sih saya lihat paling main game di ruang tamunya ya."
"Tapi enggak tahu kalau siang. Saya kan kerja," beber dia.
Soal keributan rumah tangga ini diamini Ilham, petugas keamanan kompleks perumahan tersebut.
Ilham pernah menerima laporan dari warga, karena Azwar dan Siska saking ributnya sampai begitu mengganggu.
"Paling barang-barangnya dibanting. Ya tapi itu sampai membuat tetangga lapor ke sekuriti," ujar Ilham.
Ilham mengatakan, pasangan yang hanya tinggal berdua itu hanya mengontrak, sejak sekira setengah tahun lalu
"Orangnya pendiem, sama, di rumah juga pendiem."
"Istrinya juga diem enggak pernah ngobrol sama tetangga. Setahun kurang lah. Ngontrak dia," jelasnya.
Luka Tusuk dari Kepala hingga Kaki
Polsek Serpong mengolah tempat kejadian perkara kasus penusukan suami terhadap istri.
Kanit Reskrim Polsek Serpong, AKP Sumiran, membuka garis polisi dan masuk ke dalam rumah Azwar dan Siska.
Sumiran mengatakan, Azwar menusuk istrinya membabi buta.
Sumiran belum bisa menyebutkan jumlah luka tusukan di tubuh Siska.
Sumiran mengatakan, belum terungkap motif Azwar hingga menusuk Siska.
"Dari permukaan kita melihat pelaku ini melakukan perbuatannya dalam keadaan membabi buta," ujar Sumiran di lokasi.
Hal itu terlihat dari banyaknya darah yang berlumuran di dalam rumah, utamanya di kamar atas tempat penusukan terjadi.
Terlebih, luka yang diderita Siska, parah. Hampir seluruh tubuhnya terdapat luka tusuk.
"Tusukan ini merata di tangan, kepala, kaki, semuanya ada," ujarnya.
"Menggunakan pisau dapur," jelasnya.
Bercak Darah di Gagang Pintu
Belum jelas alasan Azwar menusuk Siska pada Selasa dini hari.
Namun sebelum itu keduanya terlibat cekcok di teras dan membuat warga sekitar ramai berkumpul.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Selasa (4/2/2020), rumah dua lantai itu terlihat sepi.
Di pelataran rumah hanya terlihat satu unit sepeda motor, dua bangku.
Ada satu meja yang di atasnya terdapat kandang kucing, dan beberapa tanaman hias.
Di gagang pintu, terlihat masih ada bercak darah.
Bercak darah lain juga terlihat di tembok yang berwarna abu-abu, beberapa centi di bawah nomor rumah.
Lantai rumah yang hanya terlihat sedikit karena pintu tertutup pun juga terlihat bercak darah.
Bercak darah di gagang pintu dan tembok depan rumah, diduga tertinggal dari bekas tangan Azwar saat menutup pintu selepas menghujani sang istri dengan tusukan pisau.
Saat ini, rumah tersebut dalam keadaan terkunci rapat.
Berdasarkan video yang diterima TribunJakarta.com dari warga, kondisi di dalam rumah tak kalah mencekam.
Darah berceceran di mana-mana, terutama di kamar atas. Di sanalah Siska ditemukan dalam keadaan tak berdaya.
Berawal dari cekcok
Yogas, sekuriti perumahan tersebut, mengetahui penusukan itu bermula dari cekcok di depan rumah.
Karena suara cekcok yang keras, membuat warga sekitar merasa terganggu dan mendatangi mereka.
Azwar dan Siska diminta masuk, dan menyelesaikan masalahnya di dalam rumah karena warga risih.
Yogas datang ke rumah suami istri itu bersama sejumlah sekuriti lainnya, setelah ditelepon warga.
Warga menelepon sekuriti lantaran suara cekcok di depan rumah, justru berubah menjadi teriakan minta tolong dari sang istri di dalam rumah.
"Tapi setelah masuk keributan masih terjadi. Saat itu warga yang terganggu melapor ke sekuriti melalui telepon," ujar Yogas di lokasi.
Saat Yogas dan sejumlah sekuriti, serta warga mengerubungi teras rumah, Azwar keluar dengan memegang pisau berlumuran darah.
Melihat warga dan sekuriti ramai, Azwar justru mengejar orang-orang sambil berusaha menusuk membabi buta.
Warga dan sekuriti pun langsung berhamburan karena dikejar Azwar.
Namun ada beberapa orang yang masuk mengecek kondisi Sisk.
"Saat itu sudah berceceran darah dilantai dua rumah itu dan istinya banyak tusukan dibadannya," ujarnya.
Azwar akhirnya berhenti mengejar, dan duduk di pos keamanan.
Yogas pun berusaha mendekati dan mengajak bicara.
"Saat itu saya coba deketin. Saya bilang kalau mau di temenin buang pisaunya. Akhirnya dia buang baru saya deketin dan ajak ngobrol," ujarnya.
Akhirnya, aparat kepolisian yang dihubungi warga, mendatangi lokasi dan mengamankan Azwar. (Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com