Tribun Lampung Utara
Harga Bawang Putih di Lampung Utara Meroket Rp 60 Ribu Per Kg
Harga bawang putih di pasar tradisional Lampung Utara meroket drastis.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Komoditas bawang putih di pasar bumi ragem Lampung meroket drastis.
Jika sebelumnya harga bawang putih di beberapa pasar di Lampung Utara sebesar Rp 32 ribu per kilo gram akan tetapi sejak empat hari ini meroket Rp 60 ribu per kilo gram.
Harga tersebut menurut Anto Pani (40) pedagang bawang di Pasar Dekon, Jumat (7/2/2020) sangat tinggi.
Hampir dua kali lipat kenaikannya dan pedagang menjerit pasalnya dengan harga semahal itu dikhawatirkan akan membuat sepi pembeli.
"Harganya tinggi sekali, kalau biasanya saya itu bisa menjual 10 kg tetapi hari ini hanya dijatah 5 kg saja untuk menjualnya," kata warga Kemang Tanjung Abung Selatan ini.
• Ditemukan Ratusan Karung Bawang Putih Impor China di Gudang Distribusi Blora
• Lebih Cepat dan Mudah, Begini Trik Mengupas Bawang Putih Tanpa Menyentuh Kulitnya
• Pukuli Santrinya, Guru Ngaji di Bandar Lampung Meringkuk di Bui 1 Tahun
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Jumat 7 Februari 2020 - Hidup Glamor Pemilik WO
Daya pembeli sangatlah lemas dan turun drastis, kalau sekarang ini membelinya hanya seperempat.
Fenomena penyebaran virus corona yang ada di China memang berdampak kepada sektor ekonomi.
Apalagi bawang putih ini diimpor dari dari negeri Tiongkok oleh pemerintah.
Diharapkan agar pemerintah bisa mencarikan solusi bagi permasalahan dari komoditas bawang putih ini.
"Kami memohon untuk pemkab setempat bisa mencarikan solusi dari komoditas bawang putih ini yang langka dan mahal ini," katanya.
Selain bawang putih yang melonjak naik harganya dan rampai juga demikian.
Jika sebelumnya harga Rp 12 ribu per kg tetapi sekarang ini mencapai Rp 20 ribu per kg.
Kemudian tomat jika sebelumnya Rp 6 Ribu saat tembus Rp 15 Ribu per Kg.
"Kalau bawang merah masih Rp 30 Ribu per Kg dan cabai merah Rp 50 Ribu per Kg," katanya
Tekad (60) pedagang lainnya menjelaskan kalau dirinya saat ini menjual bawang tidak selaris sebelumnya.
Makanya dengan barang tidak ada, dirinya pun menaikan dua kali lipat harga jual dari bawang tersebut dari harga semula.
Kalau sebelum mahal, dirinya dapat menjual bawang putih ini berkilo-kilogram.
"Sekarang ini bisa menjual 5 kg perhari itu saja sudah hebat. Saya minta kepada pemkab harus merespon komoditas yang bergejolak di pasar ini," kata wanita paruh baya yang sudah bertahun-tahun berjualan bawang putih.
Maryamah (35) warga Propau mengatakan jika bisa harga bawang putih diturunkan.
Apalagi komoditas ini sangat diperlukan agar masakan lebih terasa nikmatnya.
"Bawang putih itu memang diperlukan dan sangatlah keberatan dengan naiknya harga bawang putih itu," katanya
Makanya selama naiknya harga bawang putih tersebut dirinya membatasi dalam penggunaannya.
Lalu setiap kali belanja biasanya beli setengah kilogram dan sekarang ini hanya seperempat saja.
Sementara itu, sekretaris daerah (Sekda) Pemkab Lampung Utara Sofyan mengatakan akan menginstruksikan kepada Kadis Perdagangan untuk mengecek komoditas bawang putih di pasaran.
Pemkab juga akan berkoordinasi dengan Bulog berupaya untuk menstabilkan harga.
"Saya minta kepada pemerintah pusat agar bisa menstabilkan harga bawang putih ini," katanya
Kalau operasi pasar itu Bulog yang mempunyai pekerjaan yang secara vertikal.
"Tetapi Pemkab Lampung Utara hanya bersaran saja yang artinya bagi masyarakat harus mengurangi penggunaan bawang putih tersebut," tukas dia. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)