Tribun Bandar Lampung
Harga Bawang Putih Meroket, Emak-emak Menjerit Minta Pemerintah Stabilkan Harga
Meroketnya harga bawang putih ternyata juga dirasakan oleh pedagang dan pembeli di sejumlah pasar di Bandar Lampung.
Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Reny Fitriani
Kemudian tomat jika sebelumnya Rp 6 Ribu saat tembus Rp 15 Ribu per Kg.
"Kalau bawang merah masih Rp 30 Ribu per Kg dan cabai merah Rp 50 Ribu per Kg," katanya
Tekad (60) pedagang lainnya menjelaskan kalau dirinya saat ini menjual bawang tidak selaris sebelumnya.
Makanya dengan barang tidak ada, dirinya pun menaikan dua kali lipat harga jual dari bawang tersebut dari harga semula.
Kalau sebelum mahal, dirinya dapat menjual bawang putih ini berkilo-kilogram.
"Sekarang ini bisa menjual 5 kg perhari itu saja sudah hebat. Saya minta kepada pemkab harus merespon komoditas yang bergejolak di pasar ini," kata wanita paruh baya yang sudah bertahun-tahun berjualan bawang putih.
Maryamah (35) warga Propau mengatakan jika bisa harga bawang putih diturunkan.
Apalagi komoditas ini sangat diperlukan agar masakan lebih terasa nikmatnya.
"Bawang putih itu memang diperlukan dan sangatlah keberatan dengan naiknya harga bawang putih itu," katanya
Makanya selama naiknya harga bawang putih tersebut dirinya membatasi dalam penggunaannya.
Lalu setiap kali belanja biasanya beli setengah kilogram dan sekarang ini hanya seperempat saja.
Sementara itu, sekretaris daerah (Sekda) Pemkab Lampung Utara Sofyan mengatakan akan menginstruksikan kepada Kadis Perdagangan untuk mengecek komoditas bawang putih di pasaran.
Pemkab juga akan berkoordinasi dengan Bulog berupaya untuk menstabilkan harga.
"Saya minta kepada pemerintah pusat agar bisa menstabilkan harga bawang putih ini," katanya
Kalau operasi pasar itu Bulog yang mempunyai pekerjaan yang secara vertikal.
"Tetapi Pemkab Lampung Utara hanya bersaran saja yang artinya bagi masyarakat harus mengurangi penggunaan bawang putih tersebut," tukas dia. (Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi/Bayu Saputra)