Tribun Bandar Lampung
Terminal Rajabasa Batal Revitalisasi karena Masalah Ini, Rp 40 Miliar 'Terbang' ke Daerah Lain
Revitalisasi Terminal Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2020 ini menjadi terminal modern batal direalisasikan dan perlu dikaji ulang.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Revitalisasi Terminal Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2020 ini menjadi terminal modern batal direalisasikan dan perlu dikaji ulang.
Kepala Terminal Rajabasa Denny Widjan membeberkan, rencana revitalisasi terminal tipe A ini belum dapat terealisasi karena terkendala aset dan juga aksesnya yang terbatas menuju terminal.
"Masalahnya aset sama aksesnya. Soal aset kita minta pemerintah kota agar terminal tipe C bagian depan (tempat angkot mangkal) dibangun terpadu dengan terminal Rajabasa (yang ada di belakangnya). Namun Pak Wali (Herman HN) tidak bersedia," beber Denny kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (9/2/2020).
Sementara terkait permasalahan akses, sambung dia, sudah lama akses menuju terminal tipe A ini melalui Jalan Soekarno Hatta alias Bypass, ditutup sejak mulai dibangunnya jembatan layang penghubung Jalan Komarudin- Jalan Kapten Abdul Haq di Rajabasa.
Sehingga bus dari arah utara menuju selatan sudah tidak lagi singgah ke terminal.
• Banjir Selutut Orang Dewasa, Median Jalan Depan Terminal Rajabasa Dijebol
• Suami Penghina Tri Rismaharini Tulis Surat Menyedihkan, Hati Risma Langsung Luluh
• Begal Sadis Bunuh Tukang Ojek, Lalu Buang Mayatnya di Perkebunan Sawit hingga Membusuk
• Sempat Dilarikan ke Klinik, Dokter Pastikan Bocah SMP di Pesawaran Tewas karena Tenggelam
"Kita minta jalan akses diperluas seperti Jalan Perwira. Namun kan akses kita ditutup yang di bypass (seberang Islamic Center), bagaimana bus mau masuk," kata dia.
Padahal pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2020 sudah menyiapkan Rp 40 miliar untuk melalukan revitalisasi.
"Jadi anggaran tersebut dialihkan ke daerah lain karena untuk pembangunan di Terminal Rajabasa belum siap secara aset dan akses. Kita hanya diberi anggaran untuk rehab-rehab kecil saja," papar Denny.
Dijelaskannya lebih rinci, anggaran rehab kecil ini diperkirakan sekitar Rp 5 miliar dan rencananya akan dialokasikan untuk perbaikan jalan dalam terminal yang sudah berlubang atau rusak, melakukan pengecatan bangunan gedung, perbaikan drainase, hingga atap gedung.
"Belum tahu pasti anggarannya, tapi ada anggarannya mungkin sekitar Rp 5 miliar," jelasnya.
Dikonfirmasi terkait pengoptimalan fungsi terminal saat ini sendiri, sambung dia, pihaknya menginginkan adanya integrasi dengan pemerintah kota.
"Harapannya kalau bisa bersinergi, terminal tipe C bisa terintegrasi dengan terminal A," ujar dia.
Diakui Denny, pemkot saat ini hanya memberikan tambahan lahan seluas 7.000 meter persegi.
"Itu juga masih kita kaji apakah aset tersebut cukup untuk membangun terminal yang benar-benar modern, nyaman dan luas,” tambahnya.
Menurutnya, gedung terminal ini agar menjadi modern dikonsep bukan hanya semata-mata terminal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/terminal-rajabasa-batal-revitalisasi-karena-masalah-ini-rp-40-miliar-terbang-ke-daerah-lain.jpg)