Atap SD Ambruk di Lampura
Atap Sekolah Ambruk, Siswa Dua Kelas SDN Karang Mulya Terpaksa Digabung
Siswa kelas I, II dan III harus bergantian dalam menggunakan ruang kelas dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MUARA SUNGKAI - Siswa kelas I, II dan III harus bergantian dalam menggunakan ruang kelas dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Guru PAI SDN Karang Mulya Syaiful Rahman Fauzi mengatakan, kelas yang digunakan untuk bergantian yakni kelas IV.
Kelas I dan II masuk pagi dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
Lalu kelas III dan IV masuk siang digabung dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.
• BREAKING NEWS Atap SDN di Lampura Ambruk Diterpa Hujan Deras, KBM Siswa Terganggu
• VIDEO Atap SDN di Lampura Ambruk Diterpa Hujan Deras
• Dengan Dalih Sunat, Oknum Marbot Lucuti Celana 3 Bocah SD
• Pembunuhan Ibu Muda di Lamsel Diotaki Suami, Polisi Beberkan Peran Setiap Pelaku
"Jadi kami harus menggabungkan dua kelas menjadi satu agar efisien," katanya, Senin (10/2/2020).
Kelas yang digabungkan itu terkhusus untuk kelas I sampai dengan IV.
Sementara itu kelas V dan VI mereka menggunakan kelas mereka sendiri.
Riski, siswa kelas III, mengaku sedih dengan ruang kelas yang ambruk ini.
Dengan belajar yang harus bergantian itu belajarnya sangat tidak nyaman dan kurang fokus.
"Jadi kalau kelasnya dicampur ini sangatlah sedih dan tidak bisa belajar akhirnya keganggu," katanya
Tidak konsentrasi dan kurang kondusif jika belajar yang digabung ini dan sampai kapan harus belajar bersama ini.
"Pak Bupati, tolong kami dan bagusakan sekolah kami ini yang ambruk. Cepat bangun lagi sekolah kami agar kami bisa belajar dengan serius," katanya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)