Kecelakaan di Jalinsum Kalianda

Korban Tewas di Jalinsum Kalianda Pelajar SMA yang Hendak Pergi ke Sekolah, Ini Identitasnya

Korban tewas pada kecelakaan yang terjadi di Jalinsum kilometer 54-55 di Desa Way Lubuk, Kalianda pada Senin (10/2/2020) pagi seorang pelajar SMA.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi unit lakalantas polres Lamse
Sepeda motor Yamaha Vixion yang terlibat lakalantas kini di pos laka sat lantas Polres Lamsel. Korban Tewas di Jalinsum Kalianda Pelajar SMA yang Hendak Pergi ke Sekolah, Ini Identitasnya 

Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Korban meninggal dunia pada kecelakaan yang terjadi di Jalinsum kilometer 54-55 di Desa Way Lubuk, Kalianda pada Senin (10/2/2020) pagi merupakan seorang pelajar SMA.

Korban bernama Bagus Febrianto (17), warga Desa Patok Kecamatan Way Panji.

Ia merupakan pengendara sepeda motor Yamaha Vixion B 6884 GVV yang terlibat kecelakaan dengan micro bus Isuzu BE 7125 DA.

“Korban mengalami luka parah pada bagian kepala. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Kanit Lakalantas IPDA Ilham, mewakili Kasat Lantas Polres Lampung Selatan AKP Agustinus Rinto.

Menurut IPDA Ilham, korban hendak berangkat ke sekolah bersama dengan seorang temannya yang bernama Aldi Sopyan (17) yang juga warga Patok, Way Panji. 

Teman korban mengalami luka lecet pada kaki kiri dan kanan, serta lecet pada pelipis kiri dan kanan dan luka pada kedua tangan.

BREAKING NEWS Tabrakan Maut Yamaha Vixion vs Micro Bus di Jalinsum Kalianda, Pengendara Motor Tewas

Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Sumatera, Ibu dan Bayinya Tewas Ditabrak Truk Tronton

Ratusan Warga Lampura Nikmati Durian Gratis di Festival Durian Lokal Gunung Gijul

Pelaku Pembunuhan Istri Tua Ternyata Pembunuh Kapolsek Blambangan Umpu AKP Wiyono

Korban meninggal dunia dan luka-luka telah dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

Tabrakan Yamaha Vixion vs Micro Bus

Kecelakaan maut terjadi di ruas Jalinsum kilometer 54-55 Desa Way Lubuk, Kalianda sekira pukul 07.00 WIB, Senin (10/2/2020).

Satu korban yang merupakan pengendara sepeda motor meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Kanit Lakalantas  IPDA Ilham mewakili Kasat Lantas Polres Lampung Selatan AKP Agustinus Rinto mengatakan kecelakaan melibatkan pengendara sepeda motor dan mobil microbus Isuzu.

Dari keterangan saksi di lokasi kejadian, kata dia, pengendara sepeda motor Yamaha Vixion warna abu-abu dengan nopol B 6884 GVV melaju dari arah Bandar Lampung.

Diduga kendaraan sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi.

“Setibanya di lokasi kejadian, ada kendaraan microbus Isuzu warna putih dengan nopol BE 7125 DA keluar dari gang belok ke kanan ke arah Bandar Lampung. Sehingga kedua pengendara tidak bisa menghindar dan terjadi kecelakaan,” kata dia.

Pengendara sepeda motor Yamaha Vixian berboncengan.

Satu pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sedangkan temannya mengalami luka-luka dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

Kecelakaan ini telah ditangani oleh unit Lakalantas Polres Lampung Selatan. Korban meninggal dan korban luka dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Sumatera, Ibu dan Bayinya Tewas Ditabrak Truk Tronton

Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Lampung.

Sebuah motor ditabrak truk di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di seberang diler Daihatsu Hajimena, Natar, Lampung Selatan, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Dalam kejadian ini, seorang ibu dan bayinya yang masih berusia satu tahun meninggal dunia.

Saksi mata, Awi, mengatakan, korban melintas di bahu jalan yang ada kerikil bekas galian pipa dari arah Bandar Lampung menuju Natar.

Bayi berada di dalam gedongan sang ibu.

"Lalu saat di tempat kejadian perkara (TKP) motor hendak naik ke aspal tergelincir. Kepalanya ibu itu jatuh ke aspal langsung ditabrak tronton, termasuk bayinya," katanya.

Melihat kejadian itu, dirinya bersama warga lain langsung menghentikan truk yang melindas korban tersebut.

Sementara dokter jaga UGD RS Natar Medika dr Sihol Nainggolan mengatakan, korban masuk ke UGD sekitar pukul 17.30 WIB dengan diantar warga.

Korban yang merupakan warga Dusun Tangkit Batu, Muara Putih, Natar tiba dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan intensif, kondisi sang ibu paling parah. Korban telah dijemput oleh keluarganya sekitar pukul 20.00 WIB," katanya.

Kapolsek Natar AKP Hendy Prabowo mengatakan, korban bernama Diana Yuntika (33) dan Fazura (1).

Ia menuturkan, setelah Panit Lantas Polsek Natar Ipda Wariki mengecek ke TKP dan dilakukan rekonstruksi, korban disambar truk oranye BE 9980 BV yang dikemudikan Agus Muryanto, warga Jalan Dr Harun, Kota Baru, Bandar Lampung.

Kedua kendaraan ini berjalan dari Bandar Lampung menuju Natar.

Setiba di depan diler Daihatsu Hajimena, motor ditabrak truk.

Sementara sopir truk telah diamankan polisi.

Pikap Dihantam Truk

Sebelumnya, kecelakaan maut juga terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.

Kali ini kecelakaan melibatkan pikap Suzuki Carry BE 9578 YB dengan truk Nissan.

Mobil pikap menabrak bagian belakang truk Nissan BE 9061 AP di ruas Jalinsum kilometer 25/26 di Desa Babatan, Senin (27/1/2020) sekira pukul 20.30 WIB.

Akibatnya, satu penumpang pikap tewas di lokasi kejadian.

Kanit Lakalantas Polres Lampung Selatan Ipda Ilham mengatakan, kecelakaan bermula saat mobil pikap melaju dari arah Bakauheni menuju Bandar Lampung.

Setiba di lokasi kejadian, sopir terkejut dengan adanya truk Nissan yang mogok di depannya.

Karena jarak yang dekat, sopir mobil pikup yang bernama Jailani (58), warga Gunung Agung, Bandar Lampung, tidak lagi bisa melakukan pengereman.

Mobil pikap menabrak bagian belakang truk Nissan dan mengalami kerusakan parah di bagian depan.

“Satu korban meninggal dunia pada peristiwa lakalantas tersebut. Korban bernama Sutikno (52), warga Sungai Langka, Gedong Tataan. Korban merupakan penumpang mobil pikap Suzuki Carry,” kata Ipda Ilham, Selasa (28/1/2020).

Korban meninggal dunia akibat mengalami luka parah pada bagian kepala.

Sementara sopir mobil pikap mengalami luka pada bibir dan memar pada dada.

Korban luka dibawa ke puskesmas terdekat.

Dalam sepekan terakhir, sudah terjadi dua kali kecelakaan di wilayah ini.

Sebelumnya kecelakaan melibatkan 2 truk dan sepeda motor di Jalinsum kilometer 24/25 Dusun Sukabanjar, Desa Tarahan, Senin (20/1/2020) lalu.

Empat orang meninggal dalam kecelakaan ini.

Ruas Jalinsum di wilayah Kecamatan Katibung, Lampung Selatan memang dikenal memiliki beberapa titik rawan kecelakaan.

Adapun beberapa titik ruas Jalinsum yang dikenal rawan lakalantas di wilayah Kecamatan Katibung, di antaranya, kilometer 24/25 Dusun Sukabanjar, Desa Tarahan.

Jalur ini merupakan jalur menurun dengan tikungan.

Lalu kilometer 21 di Desa Tarahan yang dikenal sebagai jalur turunan Tarahan.

Turunan ini cukup curam, kerap terjadi kecelakaan pada ruas ini yang menelan korban jiwa meninggal dunia.

Penerangan jalan dan rambu-rambu lalu lintas di ruas Jalinsum di wilayah Kecamatan Katibung, Lampung Selatan juga masih sangat minim.

Saat malam hari, jalur jalinsum di wilayah Katibung gelap gulita.

Kepala Dinas Perhubungan Lampung Selatan Mulyadi Saleh mengatakan, pihaknya telah mengusulkan ke Balai Pengelola Transportasi Daerat (BPTD) wilayah Bengkulu-Lampung, untuk menambah rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan di sana.

“Sudah kita usulkan untuk di tahun 2020 ini. Tapi kita belum tahu apakah nanti dapat untuk penambahan rambu-rambu dan penerangan jalan untuk Jalinsum di Katibung,” kata dia.

Kanit Lakalantas Polres Lampung Selatan Ipda Ilham mengatakan, telah dipasang banner imbauan dan peringatan untuk para sopir di sepanjang Jalinsum, terutama pada titik ruas rawan lakalantas di wilayah Kecamatan Katibung.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pengemudi, khususnya untuk sopir truk angkutan barang.

Seperti, berhenti sejenak ketika hendak memasuki jalur turunan tajam, guna mengecek kondisi rem dan mendinginkan mesin kendaraan.

Ia juga mengingatkan kepada sopir, untuk sebelum melakukan perjalanan mengecekan kondisi kendaraannya dengan teliti.

Sehingga tidak mengalami gangguan yang bisa berakibat fatal pada terjadinya kecelakaan.

Sementara Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Lampung Selatan Deni Wirawan menambahkan, kendaraan yang mengalami kendala (mogok) harus memasang tanda segitiga dengan jarak 3-4 meter untuk mengingatkan pengendara lainnya.

Jika kendala terjadi pada malah hari, kata dia, pengemudi yang kendaraannya mengalami kendala juga harus memberi tanda lampu untuk mengingatkan pengendara lain. Seperti menghidupkan lampu hazard.

“Lalu sedapat mungkin segera mengatasi kendala yang ada. Jika butuh waktu lama, sedapat mungkin meminta bantuan untuk bisa menepikan kendaraan agar tidak menghalangi kendaraan lainnya,” kata Deni. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved