Nasib Dony Pedro setelah Permalukan TNI dan Bikin Jenderal Andika Perkasa Murka
Jenderal Andika mengaku kecolongan ada prajuritnya menipu warga masyarakat dengan embel-embel atas nama kerajaan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa ungkapkan kekecewaan, personel TNI asuhannya yang masih aktif, berani-beraninya bermanuver, mengklaim sebagai presiden kerajaan fiktif King of The King.
Baginya, Dony Pedro telah mempermalukan institusi TNI dan tetap akan diproses sesuai mekanisme.
Jenderal Andika mengaku kecolongan ada prajuritnya menipu warga masyarakat dengan embel-embel atas nama kerajaan.
Siapa Dony Pedro yang bikin KSAD Jenderal Andika Perkasa kecolongan?
Eks Dan Paspampres bertanggung jawab.
Geramnya Jenderal Andika Perkasa saat tahu ada anggota TNI AD terlibat dugaan penipuan melalui kerja.
• Perwira TNI Mengaku Raja King of The King, Jenderal Andika: Itu Tanggung Jawab Saya
• Jenderal TNI Ungkap Siapa Sosok Dony Pedro King of The King Sesungguhnya
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal Andika Prakasa mengaku kecolongan saat mengetahui bahwa Dony Pedro adalah anggota TNI aktif.
Sebagaimana diketahui, Dony Pedro belakangan menyebut dirinya sebagai Presiden King of The King dari kerajaan fiktif.
"Kami juga baru tahu, kami merasa juga kecolongan, tapi itu tanggung jawab saya," kata Jenderal Andika Perkasa sekaligus eks Komandan Paspampres kepada wartawan seusai menghadiri peresmian patung Soekarno di Kompleks Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020) sore.
Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, Dony Pedro merupakan perwira berpangkat letnan satu yang bertugas di Pusat Persenjataan Infanteri di Bandung.
Kartu anggota TNI Donny Pedro, yang disebut Presiden King of The King. (HANDOVER)
Dony Pedro juga telah ditahan sejak 31 Januari 2020 di Polisi Militer Kodam III/Siliwangi Bandung.
"Sudah kita tahan sambil melakukan proses hukum, tidak akan kita lepas,” kata menantu tokoh intelijen dan militer AM Hendropriyono tersebut.
Tindak Pidana Penipuan

Jenderal Andika Perkasa menyatakan, dari hasil investigasi oleh TNI, kasus ini mengarah pada tindak pidana penipuan.
Pihaknya juga menelusuri keterlibatan pengikutnya yang diduga dari kalangan sipil.