Tribun Bandar Lampung
Begini Tanggapan Pihak RSUDAM Soal Dugaan Penelantaran Pasien hingga Meninggal
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeleok akhirnya memberikan tanggapannya terkait dugaan penelantaran pasien hingga meninggal.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
"Iya memang ada pasien DBD di RSUDAM atas nama Winarni dan Srinatun. Mereka dari luar Kota Bandar Lampung. Keduanya dirawat sejak awal Februari ini," ungkap Ratna saat ditemui di ruang kerjanya.
Ria mengungkapkan, selama Januari hingga awal Februari 2020, RSUDAM telah merawat sembilan pasien DBD.
Beberapa pasien sudah membaik dan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.
"Iya bulan Januari ini ada tujuh orang, ditambah yang sekarang (awal Februari) ini dua. Jadi ada sembilan pasien DBD," terangnya.
Menurutnya, penyakit DBD muncul akibat faktor lingkungan yang kotor.
Siapa saja dapat terserang penyakit DBD atau gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD dimulai dari lingkungan tempat tinggal.
"Tindakan pencegahan itu lebih baik daripada mengobati. Dalam memberantas nyamuk, khususnya DBD, tidak bisa hanya dengan fogging. Karena yang mati hanya nyamuk dewasa, sedangkan jentik-jentik nyamuknya masih terus hidup," ujarnya.
"Untuk itu, masyarakat harus melakukan 3M plus untuk dapat mencegah penyebaran penyakit DBD," jelas Ria. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)