Tribun Bandar Lampung
Begini Tanggapan Pihak RSUDAM Soal Dugaan Penelantaran Pasien hingga Meninggal
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeleok akhirnya memberikan tanggapannya terkait dugaan penelantaran pasien hingga meninggal.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeleok (RSUDAM) akhirnya memberikan tanggapannya terkait dugaan penelataran pasien hingga meninggal.
Direktur Pelayanan RSUD Abdul Moeloek dr Pad Dilangga menegaskan tidak ada penelantaran terhadap pasien.
"Tidak ada yang ditelantarkan, seperti yang disebut di selasar itu, tidak ada, semua sesuai SOP," kata Pad, Selasa 11 Februari 2020.
Pad mengatakan kejadian terjadi saat pasien akan ditransfer ke ruangan Nuri sesuai dengan kelasnya.
"Karena full sebelumnya kami titipkan di bugenvil kelas 3 dan setelah tersedia kami transfer ke Nuri," tegasnya.
• Pasien Meninggal Diduga Ditelantarkan di RSUDAM, Video Keluarga Pasien Marah-marah Beredar di Medsos
• Sejak Januari RSUDAM Rawat 9 Pasien DBD, Kini Tinggal 2 Pasien
• 31 Warga Tuba Terjangkit DBD, Kadiskes Sebut Belum Masuk Kategori KLB
• Firasat Anak Debt Collector Sebelum Ayahnya Tewas Dibunuh Tetangga
Pad mengatakan jika pasien merupakan rujukan dari RSUD Bob Bazar dengan diagnosa, DHF ( Demam Berdarah), gastro enteritis akut( Diare ), Hepatitis (Infeksi Hati).
"Saat sebelum masuk di ruang perawatan pasien sempat kejang," tandasnya.
Video Beredar di Medsos
Merasa tak ditangani dengan baik, seorang keluarga pasien Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) marah-marah, Senin 10 Februari 2020.
Kejadian ini pun diabadikan dalam sebuah rekaman video berdurasi 6.09 menit dan beredar di media sosial facebook dan youtube.
Dalam rekaman tersebut terlihat seorang pasien dibiarkan di selasar rumah sakit dan akhirnya mengembuskan nafas terakhir.
Saat setelah itu terdengar dua orang yang berteriak histeris lantaran anaknya tak ditangani dengan baik sehingga meninggal dunia.
"Ini meninggal di trotoar, pasien terlantar meninggal di trotoar rumah sakit abdul moeloek," kata suara yang merekam.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan histeris seorang perempuan yang melafazkan suara Lailahaillallah Muhammadarrasulullah.
"Nunggu satu hari, setelah itu dipindahin dititipin diruang saraf setelah itu sekarat baru dipindahin ditempat sebenarnya. Bukan disini ternyata, tapi dikuburan, kenapa harus kayak gitu, saya pakai BPJS bayar, saya itu orang miskin jadi saya pakai kelas 3, orang gak mampu," teriakan suara laki-laki yang belakangan diketahui ayah korban yang meninggal.