Profil Partai PAN yang Kongresnya Diwarnai Aksi Saling Lempar Kursi

Mereka yang terlibat tawuran itu adalah peserta kongres dari dua kubu: Zulkifi Hasan dan Mulfachri Harahap, calon Ketum PAN 2020-2025.

Penulis: taryono | Editor: taryono
kompas.com
Kongres V PAN Ricuh, Peserta Saling Lempar Kursi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kongres V PAN ricuh.

Kongres yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020) itu diwarnai saling lempar kursi.

Mereka yang terlibat tawuran itu adalah peserta kongres dari dua kubu: Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap, calon Ketum PAN 2020-2025.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mencoba menenangkan peserta, namun gagal.

"Zulhas di sini saudara-saudaraku, duduk di kursi masing-masing. Lempar-lemparan stop, cukup, ambil tempat duduk masing-masing," kata Zulkifli sebagaimana dilansir Kompas.com.

Adapun agenda Kongres V PAN pada hari ini adalah menetapkan tata tertib (tatib) pelaksanaan kongres dalam rapat pleno 1.

Kongres V PAN Ricuh, Peserta Saling Lempar Kursi

Ricuh di Kongres PAN, Caketum Mulfachri Harahap Anggap Biasa: Satu Dua Piring Pecah Wajar

Kongres PAN Ricuh, Laptop Panitia Dirampas Peserta

Rapat pleno sudah dimulai pada pukul 10.00 Wita, tetapi sempat diskors oleh panitia karena ada masalah kepesertaan.

Berikut ini profil Partai PAN sebagaimana dilansir dari laman resmi PAN.

Partai Amanat Nasional (PAN) didirikan oleh 50 tokoh nasional, di antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais, Faisal Basri MA, Ir. M. Hatta Rajasa, Goenawan Mohammad, Dr. Rizal Ramli, Abdillah Toha, Dr. Albert Hasibuan, Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao dan lainya.

Dideklarasikan pada tanggal 23 Agustus 1998 di Istora Senayan Jakarta, pendeklarasian partai ini dihadiri oleh ribuan massa.

Pada saat itu puluhan tokoh-tokohnya tampil dipanggung, melambai-lambaikan tangan menyambut riuhnya tepuk tangan hadirin menandakan antusiame masyarakat akan didirikannya PAN.

Pengesahan pendirian PAN sendiri berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08 tanggal 27 Agustus 2003.

Sebagai partai yang lahir di penghujung era orde baru, PAN pun didirikan dengan mengusung semangat Indonesia baru untuk menggantikan nuansa pemerintahan otoriter yang kental pada jaman orba.

PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material dan spiritual.

Cita-cita partai juga berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan, sedangkan selebihnya PAN menganut prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved