Ular Masuk Pemukiman di Bandar Lampung

BREAKING NEWS Warga Kelapa Tiga Permai Geger Temukan Ular Piton Sepanjang 4 Meter

Warga jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Kelapa Tiga Permai, digegerkan dengan temuan ular piton sepanjang 4 meter.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
Dok BPBD
Personel BPBD memegang ular piton yang masuk rumah warga. BREAKING NEWS Warga Kelapa Tiga Permai Geger Temukan Ular Piton Sepanjang 4 Meter 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Warga jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Kelapa Tiga Permai, Tanjungkarang Pusat digegerkan dengan temuan ular piton sepanjang 4 meter.

Ular tersebut masuk ke dalam rumah salah seorang warga setempat.

Sekretaris BPBD Bandar Lampung M Rizki membenarkan hal tersebut.

Pihaknya mengatakan, berdasarkan pengakuan warga kejadian tersebut terjadi di waktu subuh.

Ia menduga, ular tersebut masuk kedalam rumah warga akibat terseret arus banjir dari aliran way awi.

Penemuan Ular Sanca 3 Meter di Saluran Air Kantor Dispora Lampung Bikin Heboh Pegawai

Ular Sanca 3 Meter Sembunyi di Talang Air

Pemulung Asal Palembang Viral Dituduh Culik Anak, Irawati Cari Rongsokan demi Makan, Hidup Nomaden

Puluhan Botol Miras Diamankan Polsek Pakuan Ratu dalam Operasi Cempaka Krakatau 2020

"Iya benar, tadi anggota saya yang bantu kejadian nya sekitar pagi hari (subuh) kemungkinan terseret arus banjir dari way awi," ungkap M RizkI kepada Tribun, via seluler Sabtu (15/2/2020).

Warga Kampung Baru Diteror Ular Kobra, Masuk Rumah dan Mangsa Hewan Ternak

Sejumlah rumah warga di Gang Delima Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu diteror ular Kobra.

Jenis ular berbisa ini masuk ke dalam rumah dan memangsa hewan ternak.

Salah satu warga yang rumahnya didatangi ular yakni Adhi.

Kejadiannya Rabu (18 /12) sekitar pukul 15.00 WIB ini sempat direkam dan di post di chanel youtube sang anak, Moreno Otomotif.

Dalam video berdurasi 6 menit, tampak pemilik rumah berusaha mengusir ular melingkar tepat di balik pintu rumah.

Dibagian akhir video memperlihatkan hasil tangkapan kamera CCTV, saat itu anak pemilik rumah sedang duduk di lantai.

Sementara kobra melintas tepat di bawah kaki anaknya.

"Akhirnya ularnya dipukul istri saya pakai kayu," ujar Adhi, Kamis (19/12).

Selain Adhi, tetangga depannya rumahnya mengalami hal serupa.

Tak hanya sekali, ular sudah 3 kali masuk ke dalam rumah.

Pemilik rumah Iswan (50) menyebut sekitar seminggu yang lalu panjang ular hampir berukuran satu meter itu masuk di pekarangan rumah.

Saat itu ia sedang duduk di teras dan melihat ular bewarna hitam menyisir pagar rumahnya.

Iswan pun langsung mengambil garam dan menaburkan ke arah ular.

Namun ular tersebut masih tetap pada posisinya.

"Saya usir pake garam gak mau lari. Akhirnya saya pukul pake kayu," ungkap Iswan.

Ternyata kejadian itu bukan pertama kalinya.

Bahkan menurut Iswan 3 bulan yang lalu datang kobra dengan ukuran lebih besar.

Ular tersebut juga dibunuh setelah berhasil masuk dan memangsa dua ekor ayam peliharaannya.

Iswan menyebut jenis ular itu memiliki kemiripan.

Ia meyakini keduanya adalah ular kobra dengan ciri ciri berwarna hitam dan lengkungan mirip sendok di bagian lehernya.

"Kalau tidak dibunuh ya takutnya kami yang dibunuh," katanya.

Tips Menangkal Ular Kobra Masuk ke Rumah

Ular Kobra yang masuk ke pemukiman membuat resah masyarakat di sejumlah daerah.

Ular - Ular Kobra tersebut ditemukan di beberapa wilayah seperti di Ciracas, Jawa Timur , Wonosari Gunungkidul, serta Sukorambi, Jember.

Lantas, apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah datangnya kobra masuk ke dalam rumah?

Dr. Amir Hamidy, peneliti Herpetologi Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI) menerangkan tips untuk mencegah kobra datang adalah dengan menjaga kebersihan.

“Awal penghujan musim ular menetas, jadi ya waspada, bersihkan pekarangan, rumah bersih, rajin dipel, pakai wangi-wangi dan kapur barus,” ujar Amir dihubungi Kompas.com Minggu (08/12/2019).

Ia juga mengimbau agar masyarakat tak menumpuk barang seperti kardus ataupun yang lainnya.

Selain itu,  Tikus adalah makanan Ular, sehingga jika ingin rumah terhindar Kobra maka rumah harus bersih dari tikus.

“Mereka memangsa Tikus, Tikus kencingnya bau itu dicari Ular,” jelasnya.

Sehingga, secara otomatis masyarakat juga harus segera menyingkirkan sampah-sampah yang bisa menjadi makanan para tikus, yang akan menarik ular.

Saat ditanya apakah memberikan taburan garam bisa menghindarkan kobra, Amir menjelaskan hal tersebut tidaklah efektif.

“Yang paling efektif bau menyengat, parfum pembersih lantai mereka nggak suka,” jelas dia.

Ia juga mengimbau, jika masyarakat melihat telur Kobra untuk memindahkan telur tersebut atau memanggil pakar seperti misalnya Damkar maupun komunitas anti Ular.

Amir mengingatkan manusia hidup dengan hewan-hewan yang sudah lebih dulu ada, sehingga jangan mengharapkan para Kobra tersebut akan punah meskipun ia terus menerus ditangkap.

Ia menyebut fungsi Kobra di ekosistem tetaplah ada yakni mengendalikan populasi Tikus.

Amir juga mengingatkan masyarakat untuk selalu paham bahwa kobra adalah jenis ular berbisa yang bisa mematikan walaupun dia baru lahir sekalipun.

Ia mewanti-wanti agar saat melihat ular ini untuk tidak menangkapnya sendiri karena berbahaya.

“Karakter kalau marah mereka menaikan tudung dan menyemprotkan. Jangan handle sendiri. Panggil orang professional jangan dimainkan,” kata dia.

Saat Kobra menaikkan tudungnya, Amir menyampaikan hal tersebut adalah warning peringatan untuk menyuruh mundur musuhnya.

Dia akan terus mengikuti Gerakan, sehingga sebaiknya masyarakat yang bertemu dengan Kobra dalam posisi ini sebaiknya mundur sekitar 2 meter lalu mengambil tongkat untuk mengusirnya atau memanggil pakar.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved