Disambangi 'Tamu Tak Diundang' Noviana Menjerit Lihat Ekor Ular di Atas Plafon Kamar Mandi

TRIBUBLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Salah seorang warga yang temukan ular piton sepanjang 4 meter di rumahnya mengaku langsung menjerit dan berlari.

Ketika itu dirinya melihat buntut ular tergantung di atas plafon kamar mandi.

"Iya kaget, waktu ke kamar mandi lihat buntutnya kegantung di atas plafon, saya lari langsung bangunin anak saya yang tidur di depan saya bilang ada ular gede masuk ke rumah," ujar Noviana, Sabtu (15/2/2020).

Karena rasa ketakutan saat melihat ular tersebut, lantas Noviana meminta pertolongan kepada warga setempat.

Sehingga, wargapun ramai berkumpul di area kediaman Noviana.

• BREAKING NEWS Warga Kelapa Tiga Permai Geger Temukan Ular Piton Sepanjang 4 Meter

• Penemuan Ular Sanca 3 Meter di Saluran Air Kantor Dispora Lampung Bikin Heboh Pegawai

• Gubernur Arinal Jadi Inisiator Pengisian Sensus Penduduk 2020 di Lampung

• Pemulung Asal Palembang Viral Dituduh Culik Anak, Irawati Cari Rongsokan demi Makan, Hidup Nomaden

"Iya rame (kumpul)," ucap.

Ular Piton sepanjang 4 meter yang menggegerkan ditemukan di atas plafon kamar mandi rumah warga.

Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung M Rizki mengatakan, untuk mengevakuasi ular tersebut pihaknya menerjunkan 5 orang anggota BPBD Bandar Lampung.

Ia menyebutkan, ular tersebut ditemukan oleh anggotanya itu di atas plafon kamar mandi rumah warga.

Alhasil, setelah evakuasi kurang lebih setengah jam, anggota BPBD Bandar Lampung itu berhasil menangkap ular tersebut.

"Tadi pagi kita terjunkan 5 orang, saat mengevakuasi ularnya terlihat di plafon kamar mandi. Kurang lebih setengah jam ular berhasil ditangkap," ungakap Rizki Sabtu (15/2/2020).

Bikin Geger Warga

Warga jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Kelapa Tiga Permai, Tanjungkarang Pusat digegerkan dengan temuan ular piton sepanjang 4 meter.

Ular tersebut masuk ke dalam rumah salah seorang warga setempat.

Sekretaris BPBD Bandar Lampung M Rizki membenarkan hal tersebut.

M Rizki mengatakan, berdasarkan pengakuan warga kejadian tersebut terjadi diwaktu subuh.

Ia menduga, ular tersebut masuk kedalam rumah warga akibat terseret arus banjir dari aliran way awi.

"Iya benar, tadi anggota saya yang bantu kejadian nya sekitar pagi hari (subuh) kemungkinan terseret arus banjir dari way awi," ungkap M RizkI kepada Tribun, via seluler Sabtu (15/2/2020).

Warga Kampung Baru Diteror Ular Kobra, Masuk Rumah dan Mangsa Hewan Ternak

Sejumlah rumah warga di Gang Delima Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu diteror ular Kobra.

Jenis ular berbisa ini masuk ke dalam rumah dan memangsa hewan ternak.

Salah satu warga yang rumahnya didatangi ular yakni Adhi.

Kejadiannya Rabu (18 /12) sekitar pukul 15.00 WIB ini sempat direkam dan di post di chanel youtube sang anak, Moreno Otomotif.

Dalam video berdurasi 6 menit, tampak pemilik rumah berusaha mengusir ular melingkar tepat di balik pintu rumah.

Dibagian akhir video memperlihatkan hasil tangkapan kamera CCTV, saat itu anak pemilik rumah sedang duduk di lantai.

Sementara kobra melintas tepat di bawah kaki anaknya.

"Akhirnya ularnya dipukul istri saya pakai kayu," ujar Adhi, Kamis (19/12).

Selain Adhi, tetangga depannya rumahnya mengalami hal serupa.

Tak hanya sekali, ular sudah 3 kali masuk ke dalam rumah.

Pemilik rumah Iswan (50) menyebut sekitar seminggu yang lalu panjang ular hampir berukuran satu meter itu masuk di pekarangan rumah.

Saat itu ia sedang duduk di teras dan melihat ular bewarna hitam menyisir pagar rumahnya.

Iswan pun langsung mengambil garam dan menaburkan ke arah ular.

Namun ular tersebut masih tetap pada posisinya.

"Saya usir pake garam gak mau lari. Akhirnya saya pukul pake kayu," ungkap Iswan.

Ternyata kejadian itu bukan pertama kalinya.

Bahkan menurut Iswan 3 bulan yang lalu datang kobra dengan ukuran lebih besar.

Ular tersebut juga dibunuh setelah berhasil masuk dan memangsa dua ekor ayam peliharaannya.

Iswan menyebut jenis ular itu memiliki kemiripan.

Ia meyakini keduanya adalah ular kobra dengan ciri ciri berwarna hitam dan lengkungan mirip sendok di bagian lehernya.

"Kalau tidak dibunuh ya takutnya kami yang dibunuh," katanya. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)