Berita Terkini Nasional
Erick Thohir Nilai Telkom Bisnisnya Ketinggalan Zaman, Wacanakan Telkomsel Jadi BUMN
lantaran besarnya untung Telkomsel, Erick melontarkan wacana kalau operator seluler itu lebih baik jadi BUMN tersendiri ketimbang jadi anak usaha Telk
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Telkomsel jadi sorotan Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) Erick Thohir.
Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom.
Dikutip dari Annual Report Telkomsel 2018, Telkomsel membukukan laba sebesar Rp 25,53 triliun dari total pendapatan Rp 89,24 triliun.
Di tahun 2017, Telkomsel bisa mencatatkan laba sebesar Rp 30,39 triliun.
Lalu berturut laba pada tahun 2016 sebesar Rp 28,19 triliun, tahun 2015 sebesar Rp 22,36 triliun, dan tahun 2014 sebesar Rp 19,39 triliun.
Bandingkan dengan kinerja laba bank-bank BUMN yang selama ini jadi barometer BUMN yang selalu mencetak laba besar.
Meski kontribusi laba Telkomsel besar, ternyata Telkom masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel.
Bahkan, lantaran besarnya untung Telkomsel, Erick melontarkan wacana kalau operator seluler itu lebih baik jadi BUMN tersendiri ketimbang jadi anak usaha Telkom.
Karena terlalu mengandalkan Telkomsel, kata Erick, membuat Telkom malah kurang gesit dalam bisnisnya yang dinilai ketinggalan zaman.
“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom.
Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020) lalu.
Menilik laporan kinerjanya, Telkomsel memang selalu menyumbang laba sangat besar bagi induknya itu.
Bahkan, laba Telkomsel masih lebih besar dibandingkan untung dari bank BUMN.
Bank-bank pelat merah selama ini jadi deretan penyumbang dividen terbesar bagi APBN.
Selain itu, kinerja bank BUMN juga terus mengalami pertumbuhan pesat, baik dari sisi aset maupun laba.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/menteri-bumn-erick-thohir-1.jpg)