Bujang Asal Pringsewu Tewas Tenggelam di Embung, Sempat Minta Tolong tapi Tak Ada yang Berani

Bujang usia 20 tahun bernama Nurohman, warga Pekon Keputran, Sukoharjo, Pringsewu, Tewas tenggelam di embung, Sabtu, 15 Februari 2020.

Dokumentasi Warga
Lokasi embung tempat bujang 20 tahun tewas tenggelam di Pringsewu, Sabtu (15/2/2020). Warga Pringsewu Tewas Tenggelam di Embung, Sempat Minta Tolong tapi Tak Ada yang Berani. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Bujang usia 20 tahun bernama Nurohman, warga Pekon Keputran, Sukoharjo, Pringsewu, Tewas tenggelam di embung, Sabtu, 15 Februari 2020.

Sebelum tenggelam, korban sempat melambaikan tangannya meminta tolong.

Tapi sayang, karena kondisi embung yang cukup dalam, tak ada yang berani menolong korban.

Kapolsek Sukoharjo, Iptu Musakir mengungkapkan, korban tenggelam di embung Pekon Pandan Surat sempat melambaikan tangan meminta pertolongan.

Hal tersebut terungkap berdasarkan keterangan rekan korban.

Bujang 20 Tahun Sempat Lambaikan Tangan Minta Tolong, tapi Tak Ada yang Berani Menolong

Hasil Akhir Badak Lampung vs Persisam 7-0, Tuan Rumah Pesta Gol, Eks Striker Bali United Cetak 2 Gol

Terekam CCTV Curi Uang Rp 7 Juta Punya Rekan Kerjanya, Warga Bandar Lampung Ditangkap Polisi

Bujang yang Tewas Tenggelam di Embung Pringsewu karena Tak Bisa Berenang

Namun ketika itu, korban Nurohman (20) warga Pekon Keputran, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, sudah berada di tengah embung.

"Embung itu luasnya sekitar 5.000 meter persegi," ungkap Musakir ketika dihubungi, Sabtu, 15 Februari 2020.

Dia mengatakan, bila tepian embung tidak dalam.

Namun semakin ke tengah, ukurannya semakin dalam sekitar 2 meter.

Pada saat kemarau, lanjut dia, embung tersebut kering.

Baru kemudian, terdapat air setelah hujan turun.

Atas kondisi embung tersebut, rekan korban tidak berani menolong.

Sehingga, mereka berupaya mencari pertolongan ke pemukiman penduduk.

"Embung itu lokasinya agak jauh dari pemukiman, selain itu, di sekitarnya merupakan areal pertanian seperti jagung dan karet," kata Musakir.

Setelah mendapat informasi ada yang tenggelam, lantas warga berdatangan ke embung berupaya menolong korban.

Sayangnya, nyawa korban tak terselamatkan.

Alasan Korban

Polsek Sukoharjo mengungkap alasan korban tenggelam nekat mandi di embung meskipun tidak bisa berenang.

Kapolsek Sukoharjo Iptu Musakir mengatakan, bila korban Nurohman (20) tertarik melihat air embung yang terlihat agak jernih.

"Berdasarkan keterangan temannya, korban ini mengajak temannya (mandi), (katanya) sepertinya segar kalau mandi. Saat itu mandi mereka," kata Musakir, Sabtu, 15 Februari 2020.

Sehingga, kata Musakir, korban tetap mandi di embung meski tak bisa berenang.

Nahas, korban tewas tenggelam karena tak bisa menguasai diri di dalam embung.

Tak Bisa Berenang

Korban tenggelam di embung wilayah Pekon Pandansurat, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, tidak bisa berenang. 

Nurohman, bujang usia 20 tahun warga Pekon Keputran, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu Tewas setelah tenggelam di embung, Sabtu, 15 Februari 2020.

Kondisi tersebut diungkap oleh Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Sukoharjo Musakir.

Musakir menceritakan bila korban, Nurohman (20) warga Pekon Pandan Surat, Kecamatan Sukoharjo nekat mandi di embung meskipun tidak bisa berenang.

"Korban memang tidak bisa berenang," ungkap Musakir, Sabtu, 15 Februari 2020.

 Sempat Dilarikan ke Klinik, Dokter Pastikan Bocah SMP di Pesawaran Tewas karena Tenggelam

 Terbongkar Klinik Aborsi Ilegal Tangani 903 Pasien, Janinnya Dibuang ke Septic Tank

 Janda dan Pemuda yang Mesum di Rumah Kosong Digerebek Warga

Bujang Tewas Tenggelam

Nurohman, bujang usia 20 tahun warga Pekon Keputran, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu Tewas setelah tenggelam di embung, Sabtu, 15 Februari 2020.

Ketika itu, Nurohman mandi bersama dua orang rekannya di danau buatan yang terletak di pekon/desa tetangga, yakni Pekon Pandan Surat, Kecamatan Sukoharjo.

Kepala Polsek Sukoharjo Iptu Musakir mengungkapkan, bila Nurohman tenggelam sekira pukul 10.30 WIB.

"Korban bermain dan berenang di embung itu," ungkap Musakir mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Minggu siang.

Peristiwa tenggelamnya Nurohman membuat gempar warga sekitar.

Warga pun kemudian berbondong-bondong menuju lokasi tersebut.

Lantas sejumlah warga berupaya menyelamatkan korban dan membawanya ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Nahas, nyawanya tidak tertolong.

Atas kondisi tersebut, kini jasad korban disemayamkan di rumah duka di Pekon Keputran.

Rencananya korban akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Siswa SD Tewas Tenggelam

Peristiwa Tewas tenggelam di Kabupaten Pringsewu juga pernah terjadi di Kecamatan Gadingrejo pada awal 2020 ini.

Korbannya Ali Hamzah (8), siswa kelas dua sekolah dasar (SD) yang ditemukan Tewas tenggelam di kolam ikan samping rumahnya sendiri, Sabtu, 25 Januari 2020 sekira pukul 15.00 WIB.

Tidak ada yang mengetahui bagaimana warga Blitarrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu tersebut tenggelam di kolam samping rumah.

Diduga dia tergelincir saat memancing ikan di kolam.

Peristiwa itu membuat gempar warga sekitarnya.

Kepala Polsek Gadingrejo AKP Anton Saputra membenarkan peristiwa itu.

"Diperkirakan anak tersebut memancing ikan dan terpeleset terjatuh ke dalam kolam sedalam kurang lebih dua meter," kata Anton mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Sabtu malam.

Dedi (22), tetangga korban menceritakan bahwa sebelumnya Ali sempat menonton kontes merpati.

Akan tetapi sore harinya dicari sudah tidak ada.

Kakak korban, tambah Dedi, yang bernama Nuri mencari keliling juga tidak menemukan adiknya.

Namun Nuri mendapati sandal dan pancing di tepi kolam ikan samping rumah mereka.

Karena penasaran Nuri mengambil kayu dan memasukkan ke air untuk mencari suatu benda.

"Menyentuh seperti gedebok (batang) pisang," kata Dedi saat ditemui di rumah duka.

Tanpa pikir panjang, Nuri langsung masuk ke air dan sudah mendapati tubuh adiknya di dasar kolam.

Ia pun mencoba mengangkat sembari meminta pertolongan.

Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong lantas berdatangan.

Termasuk Dedi yang membawa motor kemudian berboncengan dengan warga lainnya membawa Ali ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Ironisnya, nyawa Ali tidak tertolong dan dinyatakan sudah meninggal dunia.

Petugas Kepolisan Sektor (Polsek) Gadingrejo mendatangi lokasi kejadian.

Kepala Polsek Gadingrejo AKP Anton Saputra menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kemudian membuat laporan dan pemeriksaan saksi-saksi.

Atas kejadian itu, menurut Anton, orang tua korban menerimanya.

"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban," ungkap Kapolsek.(Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C)

 Sudah Terkenal, Artis Sinetron Tukang Ojek Pengkolan Bawa Motor Makan di Warteg, Menunya Telur Dadar

 Tak Muncul di LIDA 2020 Indosiar, Soimah dan Dewi Perssik Klarifikasi Tanggal

 Bocah SMP di Pesawaran Tewas Tenggelam saat Mandi Bersama 3 Rekannya di Embung

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved