Tribun Lampung Selatan

H(ART)BOUR Festival 2020 di Terminal Eksekutif Bakauheni, Kapal Ferry 8 Meter Mejeng di Dinding

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan menggelar H(ART)BOUR Festival 2020 di Terminal Eksekutif Pelabuhan Bakauheni

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Dedi
Lukisan kapal Ferry KMP Portlink. H(ART)BOUR Festival 2020 di Terminal Eksekutif Bakauheni, Kapal Ferry 8 Meter Mejeng di Dinding 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BAKAUHENI - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) menggelar H(ART)BOUR Festival 2020 di Terminal Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, sejak Sabtu hingga 22 Februari 2020.

Beragam karya lukis serta mural menghiasi dari area parkir terminal eksekutif hingga lantai dua gedung.

Pemandangan tak biasa ini menarik perhatian seluruh pengunjung.

Lukisan kapal Ferry KMP Portlink milik PT ASDP dengan panorama bawah laut yang memperlihatkan ikan, penyu dan batu karang, terpampang di lantai dasar terminal eksekutif Pelabuhan Bakauheni.

Ratusan penumpang yang melihat, langsung berhenti, memperhatikan hingga berfoto-foto di depan lukisan ini.

Kisah Gadis Pesawaran Diajak Nikah Lewat DM, Putuskan Terima Lamaran karena Terharu Ucapan Ini

Kisah Anggota Polair Sumbang Buku untuk Anak-anak di Pulau Rimau: Anak Pulau Juga Bisa Berprestasi

BREAKING NEWS 4 Terdakwa Kasus Fee Proyek Lampura Dilimpahkan ke Lampung

Naik Innova, Bupati Nonaktif Lampura Tiba di Lampung, Agung Ilmu: Alhamdulillah Sehat

Tidak hanya lukisan ini, di lantai 2, sejumlah karya lukisan lain juga terpampang di sana.

Hampir semua penumpang yang sedang menunggu kapal menyempatkan diri untuk berfoto dengan latarbelakang karya seni tersebut.

“Baru ini ada lukisan yang dipamerkan di pelabuhan. Tadi sempat berfoto di bawah dengan latar lukisan kapal ferry,” kata Sari, seorang penumpang yang hendak ke Serang, Banten, Minggu (16/2/2020).

Tidak hanya karya seni yang ada di gedung.

Para pengunjung ini juga disajikan sebuah lukian mural 3 dimensi pada tembok di areal parkir terbuka terminal eksekutif pelabuhan Bakauheni.

Mural pada tembok pagar ini berkukuran sepanjang 8 meter.

Mural ini memperlihatkan seorang ibu dan anaknya sedang berada di tepi dermaga.

Juga ada sepasang kekasih yang sedang menikmati laut.

Serta seorang pria yang berada di tangga sembari mengambil foto menggunakan kameranya.

Mural ini, menyedot perhatian pengunjung dari warga sekitar pelabuhan yang datang pada libur akhir pekan ini.

"Muralnya bagus,” ujar Riko, seorang pemuda yang bersama dengan dua temannya datang ke terminal esekutif pelabuhan Bakauheni.

Direktur Utama PT ASDP, Ira Puspadewi mengatakan, ide penyelenggaranaan H(ART)BOUR Festival 2020 ini muncul dengan tujuan menjadikan Pelabuhan Bakauheni bukan lagi semata sebagai kota transit untuk datang dan pergi.

Tetapi, menjadikan pelabuhan sebagai destinasi pilihan yang memberikan kenangan indah bagi setiap pengunjung.

Menurutnya, ASDP telah menghadirkan infrastruktur dan layanan andal dan nyaman melalui kehadiran terminal eksekutif di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Ini mengubah wajah penyeberangan menjadi modern.

“Kami ingin memberikan experience baru melalui H(ART)BOUR Festival ini. Kegiatan ini bisa dinikmati warga Jakarta, Cilegon dan juga Lampung,” kata Ira Puspadewi.

H(ART)BOUR Night merupakan bagian utama dari rangkaian festival yang dimulai dengan pameran seni rupa/visual di ruang publik di terminal eksekutif Sosoro, Merak dan Anjungan Agung Bakauheni.

Kegiatan ini akan berlangsung hingga 21 Februari mendatang.

Tema dari kegaitan festival ini, “Memory Harbour”. Meminjam nama lukisan Jack B. Yeats dari Irlandia yang berangkat dari gagasan tentang ingatan lama yang dimiliki para penumpang kapal.

Ingatan ini, menurut Ira Puspadewi, kemudian dimaknai melalui H(ART)BOUR Festival yang direpresentasikan dalam bentuk karya seni atau pengalaman seni.

Sejumlah seniman pun turut memamerkan karyanya, seperti Lala Bohang (seniman dan penulis), Olopolo (penggiat seni rupa), Ruth Marbun, Serrum (seniman arthandler).

Ada juga karya Sill in art/Slinat (street-artis Bali), WD-Wild Drawing (muralis), Wulang Sunu (illustrator, dalang, sedainer grafis dan animator), Yosia Raduck (illustrator dan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (penulis).

“Pemeran seni ini digagas dengan menampilkan karya yang mencerminkan seni dan budaya Lampung. Menikmati karya para seniman ini, kita seperti diajak untuk melihat masa lalu, masa kini dan masa depan tentang pelabuhan,” kata Ira Puspadewi.

Gubernur Lampung, Arinal Junaidi pun menyambut baik gelaran H(ART)BOUR festival oleh PT ASDP. Ia mengatakan, kehadiran terminal eksekutif di Pelabuhan Bakauheni telah merubah paradigma.

Pelabuhan tidak lagi hanya sekedar untuk penumpang menyeberang ke pulau Jawa.

Tetapi bisa juga menjadi destinasi parawisata daerah, dan tempat bersantai sembari menikmati laut.

“Kegiatan ini sangat baik. Tidak hanya bisa mengenalkan keberadaan terminal eksekutif secara lebih luas kepada masyarakat. Tetapi juga mengenalkan destinasi wisata,” kata Arinal Junaidi. (Tribunlampung.co.id/dedi sutomo)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved