Video Tampar Pemulung Viral, Ibu Rumah Tangga Tanggapi Komentar Bully Warganet

Warganet ramai merundung akun sosial media seorang ibu rumah tangga itu terlibat cekcok dengan pemulung.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: martin tobing
Facebook Cha Andini
Pemulung Disiksa dan Dituduh Culik Anak hingga Viral 

Laporan Reporter Tribun Lampung Joviter Husein

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warganet ramai merundung akun sosial media seorang ibu rumah tangga Gita Mandasari (35).

Warga Jalan Dasamuka, Gang Iklas, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung itu terlibat cekcok dengan pemulung.

Kejadian itu dipicu dugaan si pemulung menculik anak beberapa hari lalu.  

Gita menanggapi banyaknya komentar warganet di akun pribadi sosial media Facebook dan Instagram miliknya. Ia mengaku pasrah. 

Ia menyerahkan semua masalah terkait dirinya dan keluarganya ke pihak polisi.

"Saya cuma diam setiap baca baca komentar maupun inbox langsung ke saya. Sedih ya tapi mau gimana lagi, itu hak mereka," ujar Gita, Senin (17/2/2020).

Heboh Buku Fiksi Terbitan Tahun 1981, Sebut Virus Dari Wuhan

Tata Cara Sensus Penduduk Online, Berlangsung hingga 31 Maret 2020

Zikria Dzatil Penghina Wali Kota Surabaya Bebas dari Penjara, Ungkap Satu Permohonan

Modus Klinik Aborsi Promosi di Medsos, 50 Bidan Terlibat, Raup Untung 5,5 Miliar

Lucinta Luna Pingsan di Ruang Penyidik

Gita tak menampik, tudingan warganet tersebut karena naluri seorang ibu dalam melindungi anaknya.

"Bukan saya yang melaporkan ibu Irawati, ibu itu dibawa ke kantor polisi atas keinginan warga dapat perlindungan,"  katanya. 

Terkait kekerasan fisik yang dilakukan Gita terhadap Irawati, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pembelaan lantaran Irawati berusaha meludahi dan menarik baju Gita. 

"Kalaupun ada pihak yang ingin melaporkan saya ke polisi silahkan. Saya akan hadiri panggilan polisi," tukasnya. 

Gita mengaku sudah bertemu langsung dengan Irawati, pemulung yang awalnya diduga pelaku penculikan pasca video viral di berbagai situs jejaring sosial. Secara pribadi, ia sudah meminta maaf terkait masalah tersebut. 

Ia menambahkan, banyak hal yang belum diketahui warganet dibalik viralnya video tersebut. Ternyata, ada pengalaman beberapa hari sebelum Irawati datang dan dituduh hendak melakukan penculikan anak. 

"Dua hari sebelumnya ada pria paruh baya pakai kemeja nawari anak saya buah. Saya tanya bapak itu katanya memang suka dengan anak kecil," jelas Gita. 

Merujuk hal itu, ia muncul rasa waswas terhadap orang tak dikenal. Terlebih lagi saat itu, pria tak dikenal mencoba interaksi dengan kedua anaknya yang masih berusia 6 dan 10 tahun. 

"Jadi kemarin itu waktu kejadian, Ibu Irawati ini nepuk nepuk tangan seperti mau manggil anak saya," katanya. 

Melihat gelagat mencurigakan, Gita langsung mendatangi Irawati dan menanyakan perihal maksud dan tujuan menepukan tangan itu. 

Lapor ke Polda

Irawati melapor ke Polda Lampung, Senin (17/2/2020) malam.

Nenek 55 tahun asal Palembang, Sumatera Selatan ini melaporkan ibu rumah tangga bernama Gita Mandasari (35) karena telah menuduhnya menculik anak.

Bahkan, warga Jalan Dasamuka, Gang Iklas, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung itu juga disebut telah mem-bully dan menampar Irawati.

Irawati mengaku melapor ke Polda Lampung karena merasa tidak ada iktikad baik dari Gita.

Irawati membawa masalah ini ke ranah hukum agar namanya bisa direhabilitasi.

Kartini, yang mewakili Irawati, mengatakan, pasca kejadian tersebut, nenek Irawati tak mau ditemui oleh orang lain.

Jika melihat pintu terbuka, Irawati kerap menjerit ketakutan.

Kartini sendiri baru tahu Irawati menjadi korban bullying setelah melihat video di YouTube.

"Saya tahu liat dari YouTube anak saya. Pagi-pagi saya langsung bertindak," tegasnya.

"Yang bersangkutan tidak ada iktikad baik kepada Nenek. Jadi kami minta keadilan untuk membersikan nama dia (Surawarti)," tegasnya.

M Ali, kuasa hukum dari BMW and Partner, mengatakan, pihaknya melaporkan Gita ke polisi atas dugaan fitnah dan penganiayaan.

"Ini atas tindak pidana fitnah dan penganiayaan," tegasnya.

Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Irawati tengah menjalani pemeriksaan intensif di ruang Subdit 3 Ditkrimum Polda Lampung.

Saat dikonfirmasi, Plt Kasubdit 3 Ditreskrimum Polda Lanpung Kompol Yustam belum berkomentar banyak.

"Nanti dulu, masih proses," kata Yustam.

Pemulung Asal Palembang 

Irawati  (55) warga Puncak Sekuning, Kecamatan Ilir Barat 2 Kota Palembang duduk meringkuk di sudut ruangan Mapolsek Tanjung Karang Timur.

Ia baru saja selesai menjalani pemeriksaan oleh aparat kepolisian setempat, Kamis (13/2/2020).

Ia terpaksa diamankan lantaran video yang menyebar melalui WhatsApp, Rabu (12/2) lalu itu viral.

Di video yang tersebar itu, Irawati dituduh melakukan penculikan terhadap anak di kecil di Kampung Sawah Brebes, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.

Merujuk tayangan video, di tengah kerumunan warga, Irawati sempat mendapat intimidasi dari salah satu warga karena membantah semua tuduhan tersebut.

"Untuk apa saya culik anak orang, hidup saya sendiri saja susah," keluh Irawati.

Irawati menuturkan, karung yang ia bawa lantaran kesehariannya sebagai pemulung. Dalam karung itu, ada pakaian, alat masak, dan barang rongsokan yang ia kumpulkan dari memungut sampah.

Warga menuduh di dalam karung itu ada anak kecil yang ia culik.

Sementara pisau yang ditemukan saat warga berhasil membongkar karung, diakuinya untuk memotong sayuran. "Bukan senjata untuk mengancam orang," jelasnya.

Irawati menjelaskan, kejadian yang membuatnya viral berawal saat sedang duduk di got depan bedengan di Jalan Disibuki Gang iklas, Kelurahan Sawah Brebes, Kecamatan Tanjungkarang Timur, sekitar pukul 15.30 WIB.

Ada warga curiga karung dibawa Irawati berisi barang curian.

Irawati pun menjelaskan bahwa ia tidak mencuri, hanya memungut barang bekas. "Setelah saya jelaskan ke orang itu lalu saya pergi," terangnya.

Ternyata warga yang menuduh itu kembali mencari keberadaan Irawati.

Saat sedang duduk di depan toko Mega Warna di Jalan Pangeran Antasari, warga yang tak puas dengan jawaban Irawati memaksa untuk membuka karungnya.

Irawati meyakini dirinya tak bersalah menolak untuk membuka karung sehingga terjadi cekcok mulut. Keributan keduanya pun mengundang perhatian warga sekitar.

Tuduhan warga semakin menjadi saat ditemukan pisau dari dalam karung tersebut. Untuk menghindari aksi main hakim sendiri, wanita paruh baya ini diamankan ke Mapolsek Tanjung Karang Timur.

Atas kejadian itu, Irawati berencana untuk pulang kembali ke Palembang.

Namun karena tak punya kontak keluarga di Palembang, untuk sementara ia diamankan di Mapolsek TKT sampai ada keluarga yang datang menjemputnya.

"Kepada seluruh warga dan pemilik toko (tempat ia duduk) saya mohon maaf. Saya tidak mencuri, cuma cari rongsokan buat makan," ucapnya.

Irawati mengaku sebagai orang datangan dari kota Palembang. Ia baru enam bulan berada di kota Bandar Lampung.

Alasannya ke Kota Tapis Berseri untuk mencari kehidupan yang lebih layak. Pasalnya, sejak ditinggal suami pada tahun 1986 ia hidup seorang diri.

Irawati tak punya sanak sodara di Bandar Lampung. Ia terpaksa hidup luntang lantung menjadi pemulung untuk bertahan hidup. "Saya gak punya tempat tinggal, jadi tempatnya pindah pindah," katanya.

Terjadi Salah Paham

Kapolsek TKT Kompol Irianto mengatakan, informasi yang diterima masyarakat yang menyatakan pemulung tersebut pelaku penculikan adalah keliru.

Menurutnya, terjadi kesalahpahaman antara Irawati dan salah satu warga yang kini dijadikan saksi atas nama Gita Mandasari.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut Irianto, tuduhan yang ditujukan kepada Irawati tidak terbukti.

"Kami tidak menemukan barang bukti yang mengarah ke tuduhan itu, dia (Irawati) adalah seorang pemulung barang bekas," jelasnya.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai isu mengenai penculikan anak.

Apabila warga menemukan adanya informasi mengenai penculikan segera lapor ke pihak kepolisian.

"Segera lapor, nanti kami akan menurunkan personel untuk memastikan informasi tersebut," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved