Giliran Tagar #STOPacaraILC Muncul di Twitter Setelah Tagar #ILCPanggungProvokasi
Giliran tagar #STOPacaraILC muncul di Twitter setelah tagar #ILCPanggungProvokasi
Penulis: taryono | Editor: taryono
Tapi memasuki era reformasi, asas-asas organisasi termasuk partai politik boleh memilih selain Pancasila, seperti Islam.
Hal ini sebagai ekspresi pembalasan terhadap Orde Baru yang dianggap semena-mena.
"Dari situlah sebenarnya Pancasila sudah dibunuh secara administratif," kata Yudian.
Yudian mensinyalir, belakangan ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Mereka antara lain membuat ijtima' ulama untuk menentukan calon wakil presiden.
Ketika manuver tersebut hasilnyha kemudian tak seperti yang diharapkan.
Bahkan cenderung dinafikan oleh politisi yang disokongnya mereka kecewa.
"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," sebut Yudian yang kini juga tercatat sebagai rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta tersebut.
Kalimat tersebut menjadi polemik dan banyak yang menuntut Yudian untuk segera meminta maaf. ( Tribunlampung.co.id)