Tribun Bandar Lampung
50-an Peserta Ikuti Pagelaran Seni Wayang Kulit 4 Hari 4 Malam di Bandar Lampung
Pemkot Bandar Lampung kembali menggelar Festival Dalang Wayang Kulit se- Lampung di Bundaran Tugu Adipura selama empat hari empat malam.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung kembali menggelar Festival Dalang Wayang Kulit se- Lampung di Bundaran Tugu Adipura selama empat hari empat malam.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung M Yudhi mengatakan, pagelaran wayang kulit ini diikuti 50-an peserta.
"Festival dalang wayang kulit se-Lampung, diadakan pemerintah kota rutin sejak 2017 lalu. Tahun ini dihadiri 50-an peserta se-kabupaten/kota," kata Yudhi, Kamis (20/2/2020).
Selain ajang perlombaan, sambung dia, event ini dilakukan sebagai hiburan untuk warga serta promosi kebudayaan Indonesia.
"Lomba dimulai pukul 09.00 WIB sampai sore, dan malam harinya dimulai pukul 19.30 WIB sampai tengah malam, jadi non stop," jelas Yudhi.
• Pemkot Anggarkan Rp 4,5 Miliar untuk Bangun Kolam Lindi di TPA Bakung
• Beli 100 Ribu Blangko e-KTP, Pemkot Bandar Lampung Gelontorkan Rp 1,2 Miliar
• 3 Korban Luka-luka Akibat Pohon Sengon Tumbang Dilarikan ke Rumah Sakit
• Melihat Dekat PH Film Ayudia dan Jalan Pulangnya di Pesawaran, Perlengkapan Syuting Dibantu Bekraf
Yudhi membeberkan, selain untuk menanamkan darah seni di kalangan masyarakat, festival digelar untuk ajang pencarian bakat dalang di Lampung, sebagai persiapan dalam festival kancah nasional.
"Seperti arahan Pak Wali, nanti para pemenang akan diikutsertakan dalam perlombaan tingkat nasional," terang dia.
Para peserta yang datang, lanjutnya, memang dari kalangan seniman dan dalang ternama di Lampung untuk memperebutkan piala Wali Kota dan uang tunai puluhan juta.
"Ada juara I, II dan III, serta juara dari beberapa kategori. Seluruh peserta yang mengikuti pagelaran seni wayang akan diberikan uang pembinaan, di luar pemenang utama," tandas dia.
Sebelumnya Wali Kota Bandar Lampung Herman HN saat membuka pagelaran wayang semalam, berujar jika wayang bukan hanya warisan budaya Indonesia melainkan sudah mendunia.
Pertunjukan ini penting dilestarikan untuk memupuk darah seni di kalangan masyarakat dan mengenalkan tradisi serta budaya Indonesia sejak dini.
Seni pertunjukan asli Indonesia yang populer di Pulau Jawa dan Bali itu, sengaja dilaksanakan di Kota Tapis Berseri untuk menumbuh kembangkan kebudayaan.
"Supaya budaya kita lebih membudaya, baik di Lampung maupun di kancah nasional. Dimana agenda festival dalang wayang kulit yang digelar pemerintah kota bahkan pernah mendapatkan rekor Muri 2017 lalu," ungkap Herman.
Herman menjelaskan jika dalam pagelaran ini juga ada lomba membatik oleh peserta yang berasal dari kalangan seniman, pertunjukan kuda kepang, hingga campur sari.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)