Tribun Pesawaran
Melihat Dekat PH Film Ayudia dan Jalan Pulangnya di Pesawaran, Perlengkapan Syuting Dibantu Bekraf
Production House PT Genia Studio yang berlokasi di Kabupaten Pesawaran memproduksi sebuah film layar lebar berjudul "Ayudia dan Jalan Pulangnya".
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
"Bagi kami bantuan ini sangat luar biasa. Alat yang diberikan sesuai dengan standar film bioskop," katanya.
Dalam proses produksi Ayudia dan Jalan Pulangnya, seluruh kru yang terlibat termasuk aktor dan aktris rela tidak mendapatkan bayaran.
Tujuan mereka hanya satu, film yang mengeksplorasi budaya dan pariwisata di Lampung ini mampu mengangkat nama Lampung di kanca perfilman nasional.
Selain itu, untuk menghemat anggaran, seluruh editing juga dilakukan di studio yang sederhana itu.
Selama proses pengambilan gambar, semua kru rela bermalam di dalam tenda.
Mereka juga makan seadanya. Bahkan karena begitu sederhananya, sampai ada dua pemain yang terpaksa dipulangkan karena sakit.
"Mungkin kelelahan jadi kita antar pulang. Akhirnya pemeran syamsudin (ayah toko utama) diganti oleh saya sendiri," cerita dia.
Rizqon menyebut banyak kendala saat menjalani proses syuting.
Terutama faktor cuaca di bulan Desember itu membuat beberapa potongan film dinilai kurang memuaskan.
Karena itu, ada beberapa scenes yang harus diambil ulang setelah proses syuting kelar diawal Januari kemarin.
Lagi lagi keterbatasan dana tak menjadi penghalang dalam menyelesaikan film bergenre romansa percintaan ini. Setiap objek wisata yang mereka jadikan lokasi syuting harus mengeluarkan biaya sendiri.
Termasuk sewa kapal dan tiket masuk pantai maupun pulau.
Ia berharap film layar lebar garapan 100 persen seniman Lampung ini bisa tayang Premier 16 di CGV Maret mendatang sembari melakukan penjajakan dengan sejumlah bioskop.
"Kami gak ada target yang macam macam. Bagi kami bisa tayang Premier (nonton bareng) di CGV saja sudah puas. Karena ini sebagai pembuktian bahwa Lampung punya kreator film meski dananya terbatas. Ya semoga menjadi inspirasi bagi komunitas film indie lain," katanya.
Penata musik dan soundtrack film Ayudia dan Jalan Pulangnya, Sandi menambahkan, keterbatasan alat dan pendanaan tak menjadi halangan untuk menghasilkan sebuah karya film.
Namun untuk film layar lebar komersial ada beberapa standar yang harus dipenuhi.
"Untuk bisa di putar oleh bioskop mereka sudah menetapkan standar audio dan video, jadi itu yang harus kita penuhi," katanya. (Tribunlampung.co.id/joviter husein)