Pohon Tumbang di Telukbetung Utara
Pohon Tumbang Timpa Bengkel, Camat TbU Akui Banyak Pohon Tua yang Harus Diremajakan
Camat Telukbetung Utara (TBU) Dentaria mengakui bahwa di wilayahnya banyak pohon tua.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menanggapi kasus pohon tumbang yang menimpa bengkel di jalan Diponegoro, Camat Telukbetung Utara (TBU) Dentaria mengakui bahwa di wilayahnya banyak pohon tua.
Sehingga sudah seharusnya diremajakan.
"Kalau bisa pohon yang sudah tahunan dipotong saja dan ganti dengan pohon yang baru sehingga tidak membahayakan masyarakat," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Kamis 20 Februari 2020.
Dirinya pun mengimbau agar masyarakat waspada jika ada angin kencang.
Karena bencana alam pohon tumbang pasti akan terjadi setiap saat dan kapanpun.
• BREAKING NEWS Braakkkk, Pohon Tumbang Timpa Bengkel dan Mobil di Jalan Diponegoro
• BREAKING NEWS Pohon Tumbang di Bandar Lampung Timpa 2 Unit Mobil
• BREAKING NEWS Seratusan Buruh Lampung Gelar Aksi Tolak Omnibus Law di Kantor Pemprov
• 4 Buruh Cuci Digerebek saat Asik Judi Remi di Gardu, padahal Cuma Iseng Main
"Hati-hati kalau melintas di bawah pohon yang besar, apalagi saat angin kencang," ujarnya.
Ditambahkan oleh Lurah Gulak-Galik Eeng Zamhir Muchtar jika ada pohon yang besar dan tua harap dilaporkan.
Sehingga nantinya petugas akan menebang pohon tersebut apalagi kalau sudah membahayakan.
"Kami sebagai pamong hanya bisa mengimbau agar warga tetap waspada saat kondisi alam yang lagi banyak angin," katanya
Karena kondisi iklim sekarang ini tidak menentu dan waspada kalau pohon yang lebat serta rimbun.
Karena siapapun tidak tahu dengan bencana alam yang melanda tersebut dan harapannya tetap waspada.
Jundup Merugi Rp 20 Juta Akibat Bengkelnya Tertimpa Pohon Tumbang
erugian akibat pohon kedondong hutan tumbang di bengkel jalan Diponegoro Telukbetung Utara, ditaksir mencapai Rp 20 juta.
Hal tersebut disampaikan oleh Jundup (45) pemilik bengkel saat ditemui Tribunlampung.co.id, Kamis (20/2/2020).
"Kalau perkiraan semuanya saya rugi ini mencapai Rp 20 juta, mau gimana lagi ini semuanya karena faktor alam," ujarnya.