Tribun Bandar Lampung

Penulis Buku Empedu Tanah Inggit Putria Marga: Menulis Puisi adalah Tantangan

Menjadi seorang penulis puisi ditekuni Inggit Putria Marga sejak tahun 1999. Baginya menulis puisi merupakan sebuah tantangan.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi pribadi
Inggit Putria Marga. Penulis Buku Empedu Tanah Inggit Putria Marga: Menulis Puisi adalah Tantangan 

Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Menjadi seorang penulis puisi ditekuni Inggit Putria Marga sejak tahun 1999.

Bagi wanita kelahiran Tanjungkarang 25 Agustus 1981 itu menulis puisi merupakan sebuah tantangan.

Tantangannya itu adalah saat menulis puisi tidak bisa hanya sekedar berimajinasi, lalu menuliskan imajinasi itu menjadi sebuah puisi, atau sekadar menuangkan perasaan dalam sebuah puisi.

Tapi untuk bisa menulis puisi dibutuhkan banyak ilmu.

Salah satunya adalah ilmu bahasa.

Kisah 2 Siswa SD di Lampura Memulung Setiap Pulang Sekolah, Relakan Masa Kanak-kanak Demi Bantu Ibu

Jalan Rawa Enggal Disulap Jadi Kampung Tertib Lalu Lintas, Warga Antusias Mural Edukasi

BKN Umumkan Kelulusan SKD CPNS pada Maret 2020, Berikut Jadwal Resmi Tahapan SKB

Nelayan Tanggamus Dikabarkan Hilang di Tengah Laut, Hanya Ditemukan Kapal

Ilmu itu diperlukan agar bisa memiliki skill menulis, gaya bahasa, serta tulisan kohesi dan kohenerensif.

Inggit mulai menulis puisi tahun 1999 saat Inggit mulai berkuliah di Jurusan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan tergabung sebagai anggota divisi teater dan sastra Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni.

Setelah lulus kuliah Inggit bergabung dalam Komunitas Berkat Yakin.

Komunitas itu membawahi penerbit Lampung Literatur, dan Kober Creative Institute yang banyak membuat kelas menulis cerpen dan puisi.

Selama bergabung di komunitas itu Inggit melanjutkan menulis puisi.

Tahun 2001 puisi karya Inggit pertama kali diterbitkan dalam buku antologi bersama berjudul Surat Putih 2.

Hingga saat ini puisi Inggit sudah terbit di lima buku antologi bersama.

Antologi bersama merupakan buku berisi kumpulan puisi-puisi karya beberapa penulis.

Di buku antologi bersama dengan judul Surat Putih 2, semua penulis puisinya adalah perempuan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved