Puluhan Siswa Dipaksa Makan Kotoran Manusia sebagai Hukuman di Sekolah, Pimpinan Sekolah Klarifikasi
Puluhan siswa mengaku dipaksa makan kotoran manusia sebagai bentuk hukuman di sekolah. Kejadian itu menimbulkan reaksi para orangtua siswa tersebut.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Puluhan Siswa mengaku dipaksa makan kotoran manusia sebagai bentuk hukuman di sekolah.
Peristiwa tersebut terungkap di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kejadian itu menimbulkan reaksi para orangtua Siswa tersebut.
Mereka merasa geram.
• 4 Pria Mengaku Polisi Masuk dalam Kelas Langsung Seret dan Pukuli Siswa SMK di Hadapan Guru
• 6 Bocah Ditinggal Wafat Kedua Orangtuanya Secara Bersamaan
• Pecatan Polisi Rampok Sopir Truk di Jalan Lintas Sumatera
• Heboh Foto Kades & Sekdes Tanpa Busana, Polisi Turun Tangan
Mereka pun meminta pihak sekolah segera bertindak tegas.
Peristiwa Siswa dipaksa makan kotoran manusia terjadi di Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikksa, Nusa Tenggara Timur.
Sebanyak 77 Siswa dipaksa makan kotoran manusia.
Para orangtua menganggap, perlakuan para oknum tersebut sudah tidak manusiawi.
"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku. Yang salah ditindak tegas. Bila perlu dipecat saja," ujar seorang orangtua Siswa, Martinus, Selasa (25/2/2020).
"Saya juga memutuskan untuk pindahkan anak dari sekolah ini."
"Biar pindah dan mulai dari awal di sekolah lain saja," tegasnya.
Kasus terkait sejumlah Siswa yang dihukum untuk makan kotoran manusia itu terungkap setelah ada laporan dari murid kepada orangtuanya.
Seorang Siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa, yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dalam kasus itu, ada sebanyak 77 Siswa dari 89 Siswa yang disiksa oleh dua orang pendamping.
Kejadian terjadi pada Rabu (19/2/2020).
Hal tersebut bermula dari satu pendamping Siswa yang menemukan kotoran manusia.
