Puluhan Siswa Dipaksa Makan Kotoran Manusia sebagai Hukuman di Sekolah, Pimpinan Sekolah Klarifikasi
Puluhan siswa mengaku dipaksa makan kotoran manusia sebagai bentuk hukuman di sekolah. Kejadian itu menimbulkan reaksi para orangtua siswa tersebut.
Hal tersebut untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Pada Selasa (25/2/2020), sekitar pukul 09.00 WITA hingga 11.15 WITA, para pembina dan orangtua siswa mengadakan pertemuan.
Pertemuan itu juga dihadiri seluruh siswa kelas VII dan dua kakak kelas.
Masalah itu dibicarakan secara terbuka dan jujur dalam pertemuan tersebut.
Deodatus mengatakan, pihak Seminari telah meminta maaf di hadapan orangtua terkait masalah tersebut.
Dua kakak kelas itu pun dikeluarkan dari Seminari Bunda Segala Bangsa.
Seminari juga mendampingi para siswa kelas VII untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.
Romo Deodatus menegaskan, pihak seminari tak pernah membiarkan segala bentuk kekerasan atau bully terjadi di lingkungan sekolah mereka.
“Bagi kami, peristiwa ini menjadi sebuah pembelajaran untuk melakukan pembinaan secara lebih baik di waktu-waktu yang akan datang."
"Kami berterima kasih atas segala kritik, saran, nasihat, dan teguran yang bagi kami menjadi sesuatu yang sangat berarti dengan harapan agar lembaga ini terus didoakan dan didukung supaya menjadi lebih baik,” jelas Deodatus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bantah Siswa Makan Kotoran Manusia, Ini Klarifikasi Seminari BSB Maumere dan Puluhan Siswa Dihukum Makan Kotoran Manusia, Orangtua Minta Pelaku Dipecat dari Sekolah.
Sebanyak 77 Siswa mengaku dipaksa makan kotoran manusia sebagai bentuk hukuman di sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT), pihak sekolah kemudian memberikan klarifikasi. (kompas.com)
