Pencurian di Bandar Lampung

IRT Korban Pencurian di Bandar Lampung Belum Lapor Polisi, Anak Lilis: yang Hilang Bisa Dicari

Meski sudah menjadi korban kejahatan pencurian, keluarga Lilis belum melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
tribulampung.co.id/joviter muhammad
Camat Tanjungkarang Pusat bersama anggota polisi menyambangi rumah korban, Rabu (26/2/2020). IRT Korban Pencurian di Bandar Lampung Belum Lapor Polisi, Anak Lilis: yang Hilang Bisa Dicari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Meski sudah menjadi korban kejahatan pencurian, keluarga Lilis belum melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Jalan Cut Nyak Dien, Gang Surya, Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat menjadi korban pencurian dengan modus pelaku berpura menjadi petugas PDAM, Rabu (26/2/2020).

Anak korban Indra (32) mengatakan, saat ini pihaknya belum membuat laporan ke polisi.

Ia menyebut, pasca kejadian kondisi sang ibu sempat mengalami shock.

Namun, anak anak korban berusaha menenangkan agar tidak menjadi beban pikiran.

BREAKING NEWS Modus Periksa Meteran Air, Petugas PDAM Gadungan Gasak Emas Puluhan Juta

Sebelum Pergi, 4 Pencuri di Rumah Lilis Sempat Mengancam, Pemilik Rumah: Sudah Tikam Saja!

• Guru Ngaji Ditangkap Polisi karena Buka Gelanggang Sabung Ayam di Rumah

 Polisi Sebut Tim Medis Tak Temukan Ada Tanda Kekerasan di Badan Mayat yang Tersangkut di Irigasi   

"Ya sudah lah, yang hilang bisa dicari, yang penting mama selamat ga dicelakakan sama pelakunya," kata Indra, Rabu (26/2/2020).

Indra baru mengetahui ibunya menjadi korban pencurian satu jam setelah kejadian.

"Tadi polisi sudah menyarankan, iya nanti kami buat laporan," tukasnya.

Di tempat yang sama, Camat Tanjungkarang Pusat, Maryamah meminta masyarakat untuk mewaspadai segala bentuk modus kejahatan.

"Kejahatan sekarang banyak modusnya, jadi masyarakat harus waspada. Curigai setiap gerak gerik orang asing yang mencurigakan," ujar Maryamah, saat menyambangi rumah korban, Rabu (26/2/2020).

Maryamah menambahkan, modus seperti ini sudah sering terjadi.

Meski suatu wilayah terbilang kondusif, kata Maryamah, bukan berarti aman dari tindak kejahatan.

"Kemungkinan sudah diintai pelaku. Sekitar sini kalau siang memang sepi, ya kalau malam ada petugas ronda. Semoga saja pihak polisi bisa segera ungkap," katanya.

Sempat Ancam Korban

Empat orang terduga pelaku pencurian di sebuah rumah Jalan Cut Nyak Dien, Gang Surya, Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat sempat mengeluarkan ancaman, sebelum meninggal lokasi.

Korban, Lilis (61) mengatakan, komplotan pelaku berjumlah empat orang ini mengancam untuk melakukan penusukan.

"Saling kode sesama mereka, katanya, 'sudah tikam aja'," ujar Lilis, menirukan percakapan para pelaku.

Percakapan ini didengar Lilis, sebelum dua orang pelaku dijemput dua motor yang ditunggangi oleh dua rekan lainnya.

Kata Lilis, dari dialegnya, pelaku menggunakan bahasa daerah Lampung.

"Bukan Palembang, sepertinya bahasa Lampung," terangnya.

Mendengar ucapan itu, Lilis meneriaki komplotan tersebut sampai akhirnya warga sekitar datang.

Namun keempat pelaku keburu melarikan diri.

"Jadi mereka ini orang empat, dua nyamperin saya, 2 lagi ini pakai motor sepertinya nunggu di pojokan gang," jelasnya.

Untungnya, kata Lilis, ancaman tersebut hanya sebatas ucapan.

"Saya ga lihat senjatanya, tapi sepertinya ada golok di dalam tasnya, karena mereka ini semua pake tas," jelasnya.

Emas dan Tabungan Lilis Dicuri

Sebelumnya, bertahun-tahun mengumpulkan uang untuk mengobati kakinya, Lilis (61), harus merelakan uang tabungannya raib digondol pencuri.

Komplotan pencuri berhasil membawa kabur emas 40 gram dan uang tunai Rp 3 juta milik Lilis.

Lilis yang merupakan warga Jalan Cut Nyak Dien, Gang Surya, Kelurahan Palapa, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung itu, menuturkan, uang tersebut rencananya akan digunakan untuk rontgen.

"Itu uang tabungan saya buat rontgen kaki," ujar Lilis lirih Rabu (26/2/2020).

Lilis mengatakan, kaki sebelah kanannya mengalami sakit akibat terjatuh di kamar mandi beberapa waktu lalu.

Karena belum ada uang, kata Lilis, anjuran dokter untuk melakukan rontgen belum terlaksana.

Nahas, saat uang tabungannya sudah mencukupi untuk melakukan rontgen, Lilis justru tetap tak bisa melaksanakan anjuran dokter tersebut lantaran uangnya dicuri.

Lilis menerangkan, uang dan emas tersebut disimpan di dalam lemari pakaian.

"Rencana minggu ini mau berobat, tapi ya sudah lah, semoga ada rezeki lain dari Tuhan," kata Lilis.

Lilis menceritakan, pada saat kejadian, ia hanya berdua bersama putrinya yang bernama Ika Margareta, di rumah.

Sementara anggota keluarga lainnya kerja.

Kecurigaan awal Lilis muncul, saat Ika mendengar suara pintu kamar dibuka paksa.

Ternyata, ungkap Lilis, salah seorang pelaku masuk ke kamar mengambil emas dan uang tunai.

"Anak saya di kamar sebelah sedang ganti baju. Dia teriak maling itu maling," katanya.

Namun Lilis mendengar dari luar belum menyadari maksud dari teriakan tersebut.

Lilis baru menyadari setelah satu pelaku keluar dari dalam rumah sambil memberi kode ke rekannya.

"Satunya keluar kaya ga ada dosa sambil kode ke temannya, sudah tikam aja. Dari situ saya baru sadar ini maling beneran," papar Lilis.

Lilis pun teriak minta minta pertolongan warga, namun pelaku yang diperkirakan 4 orang ini sudah kabur meninggalkan lokasi.

Hingga berita ini diturunkan, Tribunlampung.co.id masih berusaha mendapatkan keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Ciri-ciri Pelaku

Lilis (61), warga Jalan Cut Nyak Dien, Gang Surya No 15, Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, menjadi korban pencurian, Rabu (26/2/2020).

Dia menyebutkan ciri-ciri dua pelaku yang mengaku sebagai petugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau, Bandar Lampung.

Dalam aksinya, kedua pelaku menggasak perhiasan emas bernilai puluhan jutaan rupiah dan uang tunai milik korban.

Lilis mengatakan, kedua pelaku mengenakan jaket, topi, dan tas selempang.

"Umurnya saya kurang tahu. Tapi satunya rapi, pake kemeja," ujar Lilis.

Lilis menambahkan, kedua pelaku berhasil kabur setelah dijemput dua orang yang menggunakan sepeda motor.

"Begitu mereka pergi, baru warga sekitar sini datang," katanya.

Dua pelaku mengelabui Lilis dan mengambil sejumlah perhiasan emas bernilai puluhan jutaan rupiah.

"Yang diambilnya itu emas 40 gram sama uang tunai sekitar Rp 3 juta," ujar Lilis.

Lilis menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu datang dua pria yang mengaku sebagai petugas PDAM untuk memeriksa meteran air.

Saat Lilis sedang berbicara dengan satu salah satu pelaku di halaman depan, ternyata satu rekannya lagi masuk ke dalam rumah.

"Satu orang ngajak saya ngobrol sambil periksa meteran air. Rupanya saat saya ngobrol temennya itu masuk," kata Lilis.

Lilis baru menyadari dua tamu tak diundang itu punya niat jahat setelah anaknya berteriak.

Teriakan ini membuat pelaku buru-buru keluar rumah.

 "Anak saya curiga dengar ada suara buka pintu keras. Diteriakin sama anak saya. Saya masih ngobrol sama temennya. Gak lama, mereka  keluar pergi dijemput dua motor," jelasnya. (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved